RADARLAMPUNG.CO.ID - Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Pelabuhan Panjang berjasama dengan Fort Academy melakukan Pendidikan dan Pelatihan Kompetensi TKBM, di Balai Kesehatan, Provinsi Lampung, Selasa, 13 Agustus 2024.
Hadir dalam kesempatan itu, GM Pelindo Regional 2 Pelabuhan Panjang Imam Rahmiyadi, Kepala KSOP Pelabuhan Panjang Jece Julita Piris, Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Lampung Yanti Yunidarti, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung A. Zarkasih, dan pihak terkait lainnya.
Ketua Koperasi TKBM Pelabuhan Panjang Agus Sujatma Surnada meminta kepada para anggota agar pada diklat ini bukan hanya mengambil sertifikat saja, tapi harus menelaah dan harus memperhatikan materi terkait Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan Alat Pelindung Diri (APD).
Terlebih, diklat ini adalah ketentuann yang wajib dijalankan anggota TKBM dan sudah diatur dalam Undang-undang Koprasi dan UU Perhubungan maupun Ketenagakerjaan.
"Pada diklat ini baru diikuti 150 anggota, kedepan insyaAllah bisa 300 anggota yang ikut," ujarnya.
Sementara, Kepala KSOP Kals I Pelabuhan Panjang Jece Julita Piris memaparkan, tidak semua anggota dapat menikmati diklat ini.
Maka ia berpesan untuk manfaatkan pendidikan pelatihan ini sebagai bekal dalam bekerja. "Kedepan teknologi lebih maju, maka diharapkan bapak lebih maju, jangan bosan-bosan untuk belajar," pesannya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Lampung Yanti Yunidarti mengatakan, Koperasi TKBM merupakan bagian penting dari kegiatan memindahkan barang dari dan untuk ke kapal.
Upaya peningkatan SDM, khususnya di pelabuhan Panjang, dengan disiplin dan etos kerja uang tinggi menurutnya bisa didapat dari diklat ini.
Ahmad Zarkasih selaku pejabat fungsional Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung yang turut hadir mengatakan, kegiatan diklat tersebut adalah hal yang positif, karena koperasi harus dan wajib memiliki anggota yang mengantongi sertifikat uji kompetensi.
"Kami beberapa waktu lalu ada tamu dari pihak yang meminta dilegalkan koperasi, tapi secara kelembagaan kita wajib kroscek lapangan dan melakukan validasi data. Melihat faktanya, TKBM ini yang perlu kita dukung, karena memiliki rencana kerja yang positif," kata dia.
Sementara, GM Pelindo Regional II Pelabuhan Panjang Imam Rahmiyadi menjelaskan, TKBM adalah etalasenya Lampung dan etalasenya Indonesia.
TKBM, kata dia, sangat masih dibutuhkan di pelabuhan, akan tetapi transformasinya wajib mengikuti perkembangan jaman.
"TKBM kedepan harus menjadi agen perubahan dan TKBM Pelabuhan Panjang jadi pilot project Pelabuhan di Indonesia," tandasnya.
Di sela senggang kegiatan itu, awak media sempat menginformasi terkait dugaan cacat administrasi atas surat yang dilayangkan Disnaker Lampung kepada Koperasi (TKBM) Perjuangan Bersama, prihal jawaban atas pembaruan data koperasi TKBM perjuangan bersama.