RADARLAMPUNG.CO.ID - Pengukuran terbaru Pilkada Bandar Lampung 2024 memperlihatkan dominasi bakal calon wali kota Eva Dwiana.
Petahana, yang didukung koalisi besar Nasdem, PKB, Demokrat, dan PAN, memimpin dengan 49,60 perst.
Raihan ini menempatkannya jauh di depan pesaing-pesaingnya.
Eva masih bisa menjaga momentum dengan memastikan 27,12 persen pemilih yang belum menentukan pilihan mampu dirangkulnya. Sebab angka ini yang juga akan diperebutkan tiga kandidat lain.
Di posisi kedua, Reihana yang sejauh ini diusung Gerindra meraih dukungan 13,10 persen.
Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kota dan Provinsi Lampung ini harus memaksimalkan upaya untuk meraih dukungan dari pemilih yang belum memutuskan.
Firmansyah Y. Alfian berada di posisi ketiga dengan dukungan 5,56 persen.
Mantan Rektor Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya ini belum didukung partai besar seperti Eva atau Reihana, menghadapi tantangan berat dalam upayanya memperbaiki posisinya.
Iqbal Ardiansyah menempati posisi keempat dengan dukungan 4,37 persen. Untuk bersaing, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Lampung ini harus meningkatkan strategi kampanye secara signifikan dan meraih perhatian dari massa mengambang yang besar.
Untuk informasi, survei ini dilakukan Departemen Riset Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Radar Lampung Media Grup dan Disway Research and Developmment (DRD) yang dimulai 11 Agustus-17 Agustus 2024 dengan melibatkan 756 responden.
Dengan menggunakan simulasi tertutup memunculkan empat nama dan data populasi yang diambil dari data mata pilih 790.125 jiwa pada Pemilu 2024 yang tersebar di 20 Kecamatan di Bandarlampung.
Metode yang digunakan sampling acak dengan tingkat kepercayaan sebesar 90 persen dan margin of error sebesar ±3 persen.
Dalam situasi ini, margin error yang ±3 persen menunjukkan bahwa persaingan tetap sangat ketat dan setiap persen suara dapat menentukan hasil akhir.
Para kandidat harus cermat dalam strategi mereka untuk meraih dukungan dari massa mengambang dan memastikan bahwa mereka memanfaatkan setiap peluang untuk memperbaiki posisi mereka.
Persaingan ini menuntut pendekatan yang sangat strategis dan adaptif untuk menghadapi dinamika pemilihan yang cepat berubah.