Zaidirina melanjutkan, keempat desa tersebut sejatinya memiliki potensi yang sangat besar.
Dengan penduduk yang hampir 6 ribu jiwa serta profesi berkebun dan bersawah didukung fasilitas seperti sekolah.
“Soal produktifitas cukup produktif. Pendapatan perkapita juga sudah jelas,” tegasnya.
Hanya saja lanjut Zaidirina, permasalahan utama yang saat ini yang dihadapi adalah akses jalan.
BACA JUGA:Pemkot Bandar Lampung Tegaskan CFD Bukan Zona Berkampanye
Sementara daerah tersebut berada di dalam wilayah TNBBS. Sehingganya butuh penanganan khusus yang melibatkan banyak pihak.
“Kalau sinyal ada, kita bahkan sedang upayakan wifi,” lanjutnya.
Ditanya soal target penyelesaiannya, Zaidirina menjawab dengan optimis dapat direalisasikan dalam tahun 2024 ini.
“Kalau kategori desa sangat tertinggal di Lampung sudah nol. Nah, tinggal 4 desa ini yang insya Allah target selesai tahun ini (2024),” tutupnya.