Percepatan Perubahan Jadi PTNBH, Tim PR-PTN Unila Gelar Lokakarya Pengembangan Rencana Bisnis Laboratorium

Kamis 10-10-2024,18:01 WIB
Reporter : Anggi Rhaisa
Editor : Anggri Sastriadi

Lebih rinci, Dr Ayi menyampaikan, dari 128 laboratorium yang ada di Unila, tetapi baru 10 laboratorium yang akan jadi percontohan (role model) laboratorium yang bergerak secara mandiri mampu memberikan multi pelayanan untuk publik melalui aplikasi marketplace.

"Jadi kegiatan lokakarya pengembangan rencana bisnis laboratorium diikuti oleh 10 kepala Laboratorium untuk pengembangan ini akan menjadi role model, uswatun hasanah, contoh bagi yang lain. Tetap semangat, sajikan yang terbaik, tinggalkan legacy yang bagus dan memastikan Unila masuk PTNBH,"jelas Dr Ayi.

Dr Ayi juga menambahkan, laboratorium di Unila saat ini belum sepenuhnya menghasilkan income generating, sehingga diperlukan perumusan strategi yang tepat, mencakup aspek pemasaran.

Lalu, sumber daya manusia, operasional, serta dukungan teknologi informasi.

"Kedepan, Unila bakal PTNBH ini generating income-nya tidak mengandalkan Uang Kuliah Tunggal (UKT),  sekitar 60 persennya non-UKT. Nah, layanan laboratorium Unila ini ke depannya didorong untuk menjadi salah satu sumber income bagi Unila. Lokakarya ini diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi seluruh laboratorium yang ada di Unila,"jelas Dr Ayi.

Dr Ayi Ahadiat meminta, tim LPPT UGM untuk benar-benar membimbing tim laboratorium Unila hingga siap running dengan platform digital layanan laboratorium Unila.

"Hari ini output kegiatan kita adalah business plan, ada komponen visi misi, aspek strategik, goal, marketing, SDM, operasional, finansial dan IT-nya. Nanti akan ada platform digital marketplace yang akan dikembangkan, sudah ada role model yang baik dari UGM, itu nanti bisa kita contoh,"tambah Dr Ayi.

Ketua PR-PTN Unila, Prof Dr Mahrina Sari, M.S.,S.E., M.Sc.,menyampaikan dalam sambutannya, lokakarya ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan PRPTN yang bertujuan untuk meningkatkan manajemen laboratorium di Unila.

"Kami berharap semua pengelola laboratorium di Unila mendapatkan wawasan tentang bagaimana menyusun rencana bisnis yang aplikatif, sederhana, namun mampu menghasilkan banyak income generating,"jelasnya.

Lokakarya Pengembangan Rencana Bisnis Laboratorium menghadirkan dua narasumber dari Universitas Gadjah Mada (UGM), yakni Kepala Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT), Prof. Dr. Eng. Yusril Yusuf, S.Si., M.Si., M.Eng., Ph.D., dan Koordinator Bidang Ilmu Kimia dan Teknologi Material Fungsional dan Kalibrasi Dr. Taufik Abdillah Natsir, yang berbagi pengetahuan mengenai pengelolaan laboratorium.

Kepala LPPT UGM, Prof. Dr. Eng. Yusril Yusuf, S.Si., M.Si., M.Eng., Ph.D, memberikan pemaparan tentang pengembangan rencana bisnis laboratorium. 

Prof Yusril, mencontohkan, pengembangan rencana bisnis dari LPPT UGM dari tahun 2023 sampai 2026. Diawali dengan penguatan sistem layanan, akreditasi LPPT, dan sistem penjaminan mutu laboratorium pada tahun 2023, pada tahun 2024 melakukan peningkatan dan optimalisasi layanan produktivitas LPPT. 

"Pengembangan laboratorium menjadi multi pelayanan juga didukung oleh tim IT, mereka akan membantu kita untuk mempromosikan layanan laboratorium secara marketplace  yang bisa dimanfaatkan oleh pihak mitra atau stakeholder lainnya,"jelasnya.

Kendati demikian, Prof Yusril menekankan,selain recana bisnis, juga dibutuhkan regulasi sebagai payung hukum. 

"Di UGM sendiri ada Peraturan Rektor (Pertor) tentang Laboratorium yang menaungi laboratorium dasar, laboratorium bidang keilmuan, dan laboratorium terpadu,"jelasnya.

Sedangkan untuk sistem bagi hasil diatur berdasarkan SK Rektor tentang Gainsharing. Dalam SK tersebut diatur tarif berdasarkan harga pokok penjualan (HPP), serta persentase keuntungan yang dibagikan ke operasional, insentif/kinerja, serta belanja modal dan administrasi.

Kategori :