Perkuat Manajemen Resiko di Unila, SPI Unila Gelar Workshop Jenis-Jenis Fraud Serta Kenalan Program GRC

Senin 21-10-2024,16:06 WIB
Reporter : Anggi Rhaisa
Editor : Anggri Sastriadi

"Kita berharap ini menjadi panduan untuk bagaimana nanti kita informasikan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi di setiap unit yang ada di Universitas Lampung. Kemudian lembaga kita berharap sudah mulai nanti kan tadi sudah dibahas bagaimana untuk tata kelola ini kita sudah bisa mengidentifikasi resiko membuat register kemudian kita juga harus bisa membuat penanggulangan resikonya seperti apa sehingga kedepan semua kebijakan yang kita ambil kegiatan-kegiatan yang kita laksanakan itu sudah sesuai aturan yang ada "jelasnya Dr. Habib.

BACA JUGA:Percepatan Perubahan Jadi PTNBH, Tim PR-PTN Unila Gelar Lokakarya Pengembangan Rencana Bisnis Laboratorium

BACA JUGA:Wujudkan Visi Misi Universitas, FT Unila Gelar On-Site Visit Akreditasi ASIIN untuk Tiga Jurusan

Dr Habib, menyampaikan, bahwa Unila juga sudah memulai sistem GRC karena sesuai dengan program ibu Rektor Unila Prof Lusmeilia Afriani yakni  "Be Strong" yakni G- nya adalah Governance, Risk Management and Compliance.

"Ini juga sebagai warning bagi kita supaya ke depan kita bisa menghindari kemungkinan-kemungkinan penyalahgunaan wewenang,"jelas Dr Habib.

Sementara, Sekretaris SPI Unila, Prof Marselina,S.E.M.P.M.,PIA mewakili Ketua SPI Unila Prof Dr Hamzah,SH.MH, menjelaskan, bahwa Satuan pengendalian internal (SPI) Unila ingin memberikan wawasan kepada perguruan tinggi di Lampung mengenai  jenis-jenis Fraud serta pengenalan Governance, risk and Compliance (GRC) di Perguruan Tinggi.

BACA JUGA:Gapai Cita-Cita Hingga Ke Inggris, Berikut Kisah Inspiratif Dimas Aditia Alumni Pendidikan Sejarah FKIP Unila

BACA JUGA:Wakil Rektor Unila Dr Habib Ajak Peserta Jalan Sehat Diesnatalis ke 59 Unila Untuk Bumikan Unila Be Strong

Menurutnya, SPI Unila saat mengaudit seluruh laporan keuangan masih menemukan dugaan fraud yang kemungkinan tidak sengaja seperti kwitansi bodong, tidak ada materai, Pph salah dan seterusnya.

"Saya menduga itu kesengajaan karena berulang kembali."Kami melihat mungkin mereka tidak tahu, tapi dalam pemaparan materi baru tahu baru itu  Fraud (kecurangan) itu terjadi karena disengaja. Sehingga kami mengambil kesimpulan perlu mengadakan workshop ini guna membuka wawasan mereka mengenai jenis-jenis Fraud,"jelas Prof Marselina. 

BACA JUGA:Tim Pengabdian Teknik Informatika Unila Luncurkan Sistem Informasi Monitoring Peternakan Kambing

BACA JUGA:UTI-Unila Kolaborasi Garap PKM Program DRTPM untuk Edukasi Peternakan Ikan Tawar

Menurut Prof Marselina, Kecurangan itu ada saja, Kecurangan terjadi karena ada kewenangan karena dia  punya  power untuk melakukan hal tersebut. Jadi kemungkinan juga karena ada tekanan.

Misalnya, seorang bendahara tidak bisa lurus karena ada tekanan.  Contohnya, SPJ luar negeri agar keluar  dana. Karena gak bisa apa apa harus mematuhi, terpaksa menyetujuinya.

"Dengan ada pengenalan GRC di Unila, tentunya implementasi kedepan tata kelola manajemen resiko serta segala sesuatu  pelaksanaan kegiatan harus berpijak pada aturan. Dan setiap pengeluaran harus sesuai aturan yang ada,"jelas Prof Marselina.

BACA JUGA:Berpartisipasi Konferensi Internasional 4th ICTAFF 2024, Ini Tanggapan Dekan Fakultas Pertanian Unila

Kategori :