yang semakin ketat,” ujar Supari.
Sebanyak lima komponen Indeks Bisnis UMKM memiliki indeks di atas 100, sementara tiga
komponen lainnya menurun di bawah 100. Indeks terendah terlihat pada komponen volume
produksi/penjualan (indeks terkait 94,1), komponen nilai penjualan (indeks terkait 96,1), dan
komponen penggunaan tenaga kerja (indeks terkait 99,2).
Normalisasi permintaan barang dan jasa pasca HBKN dan menurunnya produksi pangan pasca
panen raya, serta naiknya harga barang input menyebabkan volume produksi dan penjualan
UMKM mengalami penurunan. Meskipun rata-rata harga jual mencatat kenaikan, namun
penurunan volume produksi/penjualan yang cukup dalam menyebabkan nilai penjualan juga
turut menurun.
Menjelang musim tanam tanaman pangan dan perayaan Nataru, pemesanan dan persediaan
barang input masih mengalami kenaikan (indeks terkait tetap di atas 100), namun lebih lambat
dari Q2-2024. Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga barang input serta prospek usaha yang
tidak seoptimis kuartal sebelumnya. Persediaan barang jadi masih meningkat, dengan laju yang
tidak sepesat kuartal sebelumnya, sejalan dengan menurunnya produksi. Kegiatan investasi