RADARLAMPUNG.CO.ID - Keberlanjutan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) menjadi polemik sedang ramai dibicarakan.
Menanggapi hal tersebut Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof Dr Ir Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN.Eng menilai program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sudah berjalan dengan baik.
BACA JUGA:Rektor Unila Dorong Program Studi Berprestasi Tingkat Dunia
BACA JUGA:BANI Palembang - FH Unila Gelar Dialog Arbitrase, Pola Penyelesaian Sengketa yang Paling Baik
"Program MBKM sudah berjalan dengan baik. Jadi kita tunggu saja bagaimana Keberlanjutan MBKM dari Pak Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi,"jelas Prof Lusmeilia.
Aktifitas MBKM di Unila, sambung Prof Lusmeilia, masih berjalan seperti biasa sampai ada kebijakan berikutnya.
BACA JUGA:Unila Gelar Seminar Mental Jealth Akademisi Untuk Meningkatkan Kualitas Kerja Pegawai
BACA JUGA:Untuk Proses Akreditasi, Prodi S-1 Fisika FMIPA Unila Mulai Laksanakan Rangkaian Asesman Lapangan
Terkait Evaluasi MBKM Unila, Prof Lusmeilia menyampaikan pihaknya, mengadakan Monitoring dan Evaluasi MBKM.
"Untuk Tahun 2024, ada dapat bantuan Rp 1 miliar dari pemerintah untuk pembinaan MBKM Kewirausahaan untuk 200 mahasiswa. Dimana 200 mahasiswa tersebut diharapkan punya enterpreneur,"ucap Prof Lusmeilia.
BACA JUGA:LPPM Unila dan GMBI Lampung Barat Bahas Pendampingan Desa Wisata Srimenanti
BACA JUGA:PR-PTN Unila Bahas Rancangan Draft Peraturan Rektor Tentang Manajemen Layanan Laboratorium
Berbagai polemik tentang ada atau ditiadakan MBKM, Prof Lusmeilia menilai Unila akan mengikuti segala program kementerian. "Kami akan mengikuti program dari pemerintah dalam hal program kementerian pendidikan tinggi , sains dan teknologi,"ucapnya.
Untuk diketahui, Awalnya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) namun di masa Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo- Wakil Presiden Gibran dipecah tiga kementerian yakni Pendidikan Dasar dan Menengah (Menteri adalah Abdul Mu'ti), Kementerian pendidikan tinggi dan sains dan teknologi (Menteri adalah Satryo Soemantri Brodjonegoro) dan Kementerian Kebudayaan ( Menteri adalah Fadli zon).