RADARLAMPUNG.CO.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung kini mempunyai sekolah lanjut usia (Lansia) yang terletak di wilayah Tanjung Karang Barat (TKB), Senin, 16 Desember 2024.
Dalam launching Sekolah Lansia, Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana menjelaskan, pembentukan sekolah tersebut didasarkan pada Undang-undang Nomor 13 tahun 1998, yang mendefinisikan lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas.
"Alhamdulillah sekarang sudah dibuka sekolah lansia. Ini dilakukan seiring dengan peningkatan penduduk lansia, kemudian kemajuan di bidang kesehatan yang ditandai dengan meningkatnya angka harapan hidup dan menurunnya angka kematian," katanya di Aula Semergou Pemkot Bandar Lampung.
Bunda Eva menerangkan, sekolah lansia dibentuk sebagai salah satu upaya pencegahan gangguan kesehatan yang akan berdampak pada ketergantungan keluarga.
BACA JUGA:Pemkab Tulang Bawang Barat Prioritas Kesejahteraan Masyarakat
"Karena tidak banyak lansia memiliki jaminan hari tua, sehingga secara ekonomi banyak lansia yang bergantung kepada keluarga atau anaknya," ucap Bunda Eva.
"Tantangan berikutnya terkait kesehatan, terutama pada negara berkembang dan menengah, karena masalah kesehatan pada lansia akan berdampak kepada keluarga dan masyarakat," jelasnya.
Nantinya, kata Eva, para lansia yang berumur 60 tahun ke atas dikumpulkan dalam sekolah tersebut, lalu diberikan pengetahuan, keahlian, bahkan hiburan untuk terus memacu kebahagiaan di hari tua.
"Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap perilaku dan keterampilan lansia dalam meningkatkan kualitas hidup lansia, dalam mewujudkan lansia tangguh yang (smart, sehat, mandiri, aktif, produktif dan bermartabat) melalui 7 dimensi lansia tangguh, yakni dimensi spirtual, dimensi fisik, dimensi emosional, dimensi intelektual, dimensi sosial kemasyarakatan, dimensi profesional, dimensi vokasional dan dimensi lingkungan, sehingga lansia bisa mandiri, bahagia dan sejahtera," ungkapnya.
BACA JUGA:Pemkab Tulang Bawang Barat Dukung Penuh Pemberantasan Judi Online
Untuk lokasinya, wali kota menyebut akan menggunakan lokasi yang sama dengan sekolah Disabilitas. Namun supaya tidak terganggu maka akan dipilih waktu berbeda dalam pelaksanaannya.
"Sebulan empat kali pertemuan, dua kalinya di sekolah dua kalinya bisa hiburan wisata di Bandar Lampung. Seperti melihat kerajinan tapis. Karena oma opa ini tidak bisa pelajaran normal, terlebih kalau di rumah mereka jenuh dan sekarang ada kegiatan positif. Sekolahannya berdampingan dengan sekolah Disabilitas, di atur waktunya," imbuhnya.
Eva juga mendaskan, program sekolah Lansia di bawah naungan Dinas KB tersebut bisa diikuti oleh seluruh lansia yang ada di 120 kelurahan dan gratis.
"Semua lansia boleh sekolah dan ini gratis, dengan harapan semua lansia di Bandar Lampung bisa ceria dan bahagia," tandasnya.