Mendukung industrialisasi, BI memfasilitasi penyediaan sarana produksi dan pemasaran komoditas kopi, efisiensi produksi wastra, dan hilirisasi komoditas pertanian serta peternakan.
BI bersama FOILA juga terus melakukan promosi investasi guna mendukung pengembangan kawasan industri di Pesawaran, Tanggamus, dan Bandar Lampung, melalui penyelenggaraan Lampung Economic and Investment Forum (LEIF) 2024.
LEIF 2024 merupakan forum ekonomi dan investasi internasional pertama di Provinsi Lampung.
Dalam pengembangan ekonomi dan keuangan digital, sinergi BI dan Pemerintah Provinsi Lampung terus dilakukan pada sisi supply dan demand.
BACA JUGA:BPBD Mesuji Imbau Warga Tetap Waspada Banjir
Pada sisi supply, jumlah merchant QRIS terus meningkat, disertai penguatan digitalisasi pada sektor transportasi, digitalisasi bantuan sosial, dan digitalisasi transaksi Pemerintah Daerah.
Hal ini juga akan mendukung kemandirian fiskal Pemerintah Daerah di Provinsi Lampung melalui serapan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang lebih baik.
Dari sisi demand, berbagai pendekatan telah dilakukan guna mendorong perluasan pengguna QRIS di Provinsi Lampung melalui penyelenggaraan event kekinian, seperti kuliner dan olahraga yang digemari anak muda.
Diketahui, realisasi investasi Provinsi Lampung sampai dengan Triwulan-III 2024 sebesar 7,3 triliun dari target 12,960 triliun.
BACA JUGA:Angin Kencang Terjang Wilayah Menggala Tulang Bawang, Belasan Rumah Warga Rusak
Dalam rangka peningkatan Investasi Provinsi Lampung, telah dilakukan upaya antara lain:
- Fasilitasi antara Perusahaan Besar dan UMKM,
- Program matchmarking, serta
- Penguatan koordinasi investasi kabupaten/kota dan Penyusunan Peta Potensi Investasi Daerah 2024.