RADARLAMPUNG.CO.ID - Kabar kekerasan seksual dalam lingkup kampus belakangan mencolek nama baik Perguruan Tinggi (PPKPT) ITERA.
Merespon hal itu, Rektor ITERA melalui Ketua Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi (PPKPT) ITERA Dr. Wina Nurhayu lantas buka suara, Selasa, 17 Juni 2025.
Menurutnya, pihaknya berkomitmen untuk menindaklanjuti setiap laporan kekerasan dengan serius.
"Proses ini tidak dipercepat atau diperlambat, melainkan dilaksanakan sesuai prosedur untuk memberikan perlindungan maksimal kepada korban,” katanya.
BACA JUGA:Segera Dibangun, Pemkot Metro Rencanakan Bangun Lintasan Jogging di Samber Park
Ya, pernyataan tersebut disampaikan sebagai tanggapan terhadap dugaan kasus kekerasan seksual yang mencuat di lingkungan kampus.
Kata dia, ITERA berkomitmen untuk menangani setiap laporan dengan transparansi, akuntabilitas, dan profesionalisme sesuai dengan Permendikbudristek No. 55 Tahun 2024 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi.
Pihaknya juga turut menceritakan bagaimana kronologi yang ada. Yakni pada 21 April 2025, Satgas PPKPT ITERA menerima tembusan surat somasi dari pengacara korban, seorang mahasiswa, terkait dugaan kekerasan seksual yang terjadi pada Februari 2024.
"Meski belum memenuhi syarat sebagai laporan resmi, PPKPT secara proaktif menghubungi korban untuk klarifikasi dan memberikan dukungan awal," katanya.
BACA JUGA:Satu dari Dua Pelaku Begal Motor Bocah Ditangkap, Polisi Masih Buru Satu Orang
Kemudian, pada 28 April 2025 pagi, Tim PPKPT bertemu korban untuk mengklarifikasi isi somasi, memberikan pendampingan awal, dan memastikan dukungan yang dibutuhkan tersedia.
"Korban mengindikasikan rencana membawa kasus ke ranah kepolisian setelah mempertimbangkan rekomendasi PPKPT. Pada sore hari yang sama, Tim PPKPT juga bertemu dengan terlapor untuk mengklarifikasi dan mendengar keterangannya," ungkapnya.
Sejak 7 hingga 28 Mei 2025, korban menjalani tiga sesi asesmen dan pendampingan psikologis yang difasilitasi Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) ITERA. Semua layanan diberikan secara gratis sebagai bentuk tanggung jawab institusi.
"Pada 13 Juni 2025, hasil asesmen psikologi diterima oleh PPKPT ITERA sebagai bagian dari data penting untuk proses lanjutan," terangnya.
BACA JUGA:Cegah Korupsi, Bupati Tulang Bawang Tekankan Integritas dan Keterukuran