RSUD Kota Bima dirancang sebagai rumah sakit tipe C dengan kapasitas 100 tempat tidur. Fasilitas ini akan menyediakan lebih dari 20 jenis layanan kesehatan modern, termasuk Instalasi Gawat Darurat (IGD), poliklinik spesialis, radiologi, ruang operasi dengan fasilitas Catheterization Laboratory (Cath Lab), ICU, NICU, dan HCU.
Selain itu, rumah sakit juga dilengkapi dengan layanan penunjang seperti farmasi, rehabilitasi medik, dan cytotoxic room. Kehadiran RSUD baru ini diharapkan mampu meningkatkan akses pelayanan bagi 163 ribu penduduk Kota Bima yang sebelumnya harus menempuh perjalanan lebih dari tujuh jam ke rumah sakit rujukan di tingkat provinsi.
Hutama Karya turut menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan, di antaranya melalui pemanfaatan air olahan IPAL untuk mendukung kebutuhan proyek. Aspek keselamatan kerja juga menjadi prioritas dengan penerapan penuh program QHSSE (Quality, Health, Safety, Security, and Environment).
“Proyek ini menyerap sekitar 25 persen tenaga kerja lokal dan memberikan efek positif bagi pelaku UMKM di sekitar lokasi pembangunan,” tambah Adjib.
Pasca topping off, fokus pekerjaan akan beralih pada penyelesaian arsitektur, sistem MEP, dan infrastruktur pendukung. Hutama Karya menargetkan penyelesaian proyek pada Desember 2025, dengan operasional poliklinik direncanakan dimulai April 2026, sementara layanan rawat inap akan dibuka pada Agustus 2026.