Laut dan daratan akan berada dalam keseimbangan yang aneh, tanpa ritme yang biasa mengatur keduanya.
Ketiadaan Bulan juga berarti terganggunya sistem sirkulasi panas lautan. Tanpa pasang surut, air dingin dari dasar laut tak lagi terangkat ke permukaan untuk menyeimbangkan suhu.
Akibatnya, arus laut besar yang mengatur cuaca global bisa melemah atau bahkan berhenti. Angin pesisir akan berubah, dan iklim global bisa bergeser menjadi ekstrem.
Suhu di beberapa wilayah mungkin akan melonjak, sementara di tempat lain justru membeku. Dunia yang dulu kita kenal bisa berubah menjadi planet yang asing bagi kehidupan manusia.
BACA JUGA:Dinosaurus Raksasa Bernama Patagotitan, Hewan Darat Terbesar di Muka Bumi
Lebih jauh lagi, hilangnya Bulan akan mengacaukan sumbu rotasi Bumi. Saat ini, kemiringan Bumi terhadap orbit Matahari berada di angka 23,4 derajat, dan Bulanlah yang menjaga kestabilan posisi itu.
Tanpa penyeimbang alami tersebut, sumbu Bumi bisa berayun liar dari waktu ke waktu. Dalam jangka panjang, kutub bisa bergeser hingga ke khatulistiwa, mengubah pola musim menjadi tak menentu.
Musim panas bisa berubah menjadi musim dingin yang panjang, dan sebaliknya. Dalam kondisi seperti itu, banyak spesies akan kesulitan beradaptasi dan mungkin punah karena perubahan lingkungan yang terlalu cepat.
Bukan hanya sistem alam yang terpengaruh. Banyak bentuk kehidupan di Bumi berkembang dengan menjadikan cahaya Bulan sebagai penanda alami.
Burung migrasi menggunakan sinar bulan untuk menentukan arah terbangnya. Di perairan tropis, pemijahan karang di Great Barrier Reef berlangsung serempak mengikuti fase Bulan.
Hewan nokturnal juga bergantung pada cahaya malam itu untuk berburu atau menghindar dari predator. Tanpa Bulan, ritme alami ini akan kacau, mengubah keseimbangan ekosistem malam secara menyeluruh.
Bagi manusia, kehilangan Bulan berarti kehilangan lebih dari sekadar satelit alami. Bulan telah menjadi bagian penting dari sejarah dan budaya manusia.
Dari legenda kuno, puisi, hingga kalender keagamaan, semuanya menjadikan Bulan sebagai simbol waktu dan makna spiritual.
Dalam dunia sains, Bulan adalah laboratorium alami tempat kita mempelajari asal-usul tata surya. NASA bahkan menjadikannya batu loncatan untuk misi luar angkasa yang lebih jauh.
Tanpa Bulan, penjelajahan antariksa akan kehilangan pijakan penting untuk mempersiapkan misi ke Mars dan planet lain.
Selain itu, Bulan diperkirakan menyimpan cadangan air beku yang berpotensi menjadi bahan bakar utama misi luar angkasa masa depan.