RADARLAMPUNG.CO.ID - Sejak sekitar 4,5 miliar tahun lalu, Bulan telah menjadi pendamping setia Bumi dalam mengelilingi Matahari.
Para ilmuwan meyakini, satelit alami ini terbentuk akibat tabrakan besar antara Bumi muda dengan sebuah benda langit seukuran Mars.
Dari puing-puing tumbukan itulah, gravitasi akhirnya membentuk Bulan yang kita kenal sekarang.
Selama miliaran tahun, keberadaan Bulan memengaruhi hampir seluruh sistem yang ada di planet kita, mulai dari pasang surut laut hingga stabilitas iklim.
BACA JUGA:Tak Disangka, Pohon Tertinggi di Amazon Ini Lebih Tinggi dari Gedung 30 Lantai
Tapi pernahkah kamu membayangkan, apa yang terjadi jika Bumi tanpa Bulan?
Ilustrasi Bumi-Foto: Dok. Radarlampung.co.id-
Kehidupan di Bumi begitu erat bergantung pada pengaruh Bulan. Dari ritme pasang surut air laut hingga perilaku hewan malam, semuanya terikat pada tarikan gravitasi dan cahaya lembut satelit ini.
Namun, jika Bulan tiba-tiba menghilang atau tak pernah ada sejak awal, dunia yang kita huni mungkin akan tampak sangat berbeda.
Walau secara ilmiah kemungkinan itu nyaris mustahil, para peneliti tetap mencoba membayangkan konsekuensinya.
Menurut Noah Petro, ilmuwan proyek NASA untuk misi Artemis 3, satu-satunya cara realistis Bulan bisa hancur adalah jika tertabrak oleh benda langit besar.
"Saya pikir satu-satunya peristiwa astronomi yang masuk akal yang dapat melepaskan Bulan adalah tumbukan besar yang menghancurkannya. Mirip dengan tumbukan besar yang diperkirakan menyebabkan pembentukan Bulan, sebuah objek yang cukup besar, secara teori, dapat menghancurkan Bulan," tutur Petro dilansir dari National Geographic Indonesia, Jumat (10/10/2025).
Sesuatu yang kini hampir tak mungkin terjadi karena sebagian besar objek raksasa di tata surya sudah tersapu oleh gravitasi planet besar seperti Jupiter.
Namun, andaikan hal itu terjadi, dampak pertamanya akan langsung terasa pada laut. Pasang surut air laut yang diatur oleh gravitasi Bulan akan melemah drastis.
Zona pasang surut, tempat berbagai makhluk laut mencari makan dan berkembang biak akan runtuh. Ekosistem pesisir yang menopang miliaran manusia di seluruh dunia akan terganggu parah.
Tak hanya kehilangan sumber pangan, masyarakat pesisir juga akan menghadapi perubahan besar pada bentuk garis pantai karena erosi yang berhenti secara alami.