Air tersebut bisa diurai menjadi hidrogen dan oksigen, dua elemen penting bagi kehidupan dan roket. Tanpa Bulan, sumber daya strategis ini akan hilang, membuat eksplorasi luar angkasa jauh lebih sulit dan mahal.
Secara simbolis, hilangnya Bulan juga akan mengguncang sisi emosional dan spiritual manusia. Langit malam tanpa Bulan akan terasa kosong, kehilangan cahaya lembut yang selama ini menjadi inspirasi seni, lagu, dan doa.
Dunia akan terasa jauh lebih sunyi, tak hanya secara visual, tapi juga secara makna. Dengan kata lain, tanpa Bulan, Bumi tak hanya kehilangan keseimbangan fisik, tapi juga kehilangan sebagian jiwanya.
Karena Bulan bukan sekadar benda langit, ia adalah cermin kehidupan, penentu ritme alam, dan saksi bisu perjalanan panjang umat manusia di bawah langit Bumi.