Tak ketinggalan, Google juga meluncurkan mode AI pada Chrome yang terintegrasi dengan Gemini pada September lalu.
Semua langkah ini menandakan perlombaan besar antarperusahaan teknologi untuk merebut pangsa pasar browser dan mesin pencari konvensional.
Dalam sesi peluncuran, CEO OpenAI Sam Altman menyatakan bahwa teknologi AI membuka peluang langka untuk 'memikirkan kembali apa arti sebuah browser bagi manusia'.
Ia menegaskan, disrupsi ini berpotensi menggeser posisi dominan pemain lama di industri peramban internet.
BACA JUGA:Netizen Ramai-Ramai Izinkan 'Twot Twot' RI 19 Lewat: Biarin Aja, Dia Lagi Perbaiki Keuangan Negara!
Data dari StatCounter menunjukkan bahwa Google Chrome masih mendominasi lebih dari 80% pasar browser di Indonesia selama dekade terakhir.
Namun, kehadiran ChatGPT Atlas menjadi sinyal kuat bahwa era dominasi itu bisa saja berubah.
Untuk saat ini, ChatGPT Atlas baru tersedia untuk pengguna MacOS. OpenAI memastikan bahwa versi Windows, Android, dan iOS akan segera menyusul dalam waktu dekat.
Dengan kombinasi antarmuka yang sederhana, integrasi langsung dengan AI, serta kemampuan otomatisasi cerdas, Atlas diyakini akan menjadi pesaing serius di dunia peramban digital modern.