Kepala Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FTIK) Universitas Teknokrat Indonesia, Elka Pranita, S.Pd., M.T., menyampaikan kebanggaannya atas karya mahasiswa yang berhasil menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat pesisir.
“Panel surya ini menjadi sumber energi alternatif yang ramah lingkungan dan efisien. Teknologi ini mampu menyalakan lampu serta radar kapal sehingga nelayan dapat menghemat biaya operasional,” jelasnya saat ditemui di kampus UTI, Bandarlampung.
Elka menjelaskan, pemasangan sistem PLTS berkapasitas 200 Wp tersebut dilakukan pada 3 Juli 2025. Hasilnya, pengeluaran nelayan untuk membeli bahan bakar dapat ditekan hingga puluhan ribu rupiah per malam.
BACA JUGA:Lepas Peserta Jalan Sehat, Rektor Teknokrat Ajak Sivitas Akademika Terapkan Gaya Hidup Sehat
“Alhamdulillah, kami senang bisa membantu masyarakat nelayan melalui inovasi mahasiswa,” ujarnya.
Inovasi ini, kata Elka, berawal dari karya ilmiah mahasiswa bernama Novriansyah, yang menjadikan PLTS sebagai topik skripsinya. Karya tersebut tidak hanya memiliki nilai akademik, tetapi juga berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.
“Saya berharap karya ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” tambah Elka.
Elka juga menegaskan bahwa Universitas Teknokrat Indonesia terus mendorong mahasiswanya untuk mengembangkan teknologi tepat guna di bidang energi terbarukan.
“Apa yang dilakukan Novriansyah adalah bukti bahwa inovasi sederhana dapat membawa perubahan besar, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya energi bersih dan ramah lingkungan,” pungkasnya.
Dengan adanya penerapan sistem PLTS di Desa Rangai Tri Tunggal, diharapkan semakin banyak nelayan beralih ke energi terbarukan.
Selain menghemat biaya, langkah ini juga menjadi kontribusi nyata dalam mendukung transisi menuju Energi Berdaulat untuk Indonesia Kuat.