RADARLAMPUNG.CO.ID - Sekretaris Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Elly Wahyuni, meminta agar limbah dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak dibiarkan terbuang percuma.
Menurutnya, limbah dari kegiatan tersebut bisa dimanfaatkan menjadi produk bernilai, seperti pupuk organik maupun pakan ternak.
Elly menilai, program MBG tidak hanya bermanfaat untuk pemenuhan gizi masyarakat, tetapi juga mampu menggerakkan perekonomian dari tingkat bawah.
Melalui program ini, banyak sektor ikut terdorong, mulai dari petani, peternak, hingga nelayan.
BACA JUGA:Dinsos Bandar Lampung Pulangkan 226 Orang Terlantar ke Daerah Asal dan Rehabilitasi 19 ODGJ
Ia juga menyoroti pentingnya pengawasan terhadap pengelolaan limbah dapur MBG agar tidak mencemari lingkungan.
Elly meminta pemerintah daerah memastikan sisa makanan dan bahan organik dari dapur MBG dikelola dengan baik dan tidak dibuang sembarangan.
“Pemerintah perlu serius dalam melakukan pengawasan agar limbah MBG bisa dimanfaatkan, bukan justru menjadi sumber pencemaran,” ujarnya.
Ia menyebut sudah ada pelaku usaha di Bandar Lampung yang berhasil mengolah limbah MBG menjadi pupuk organik, dan hal ini bisa dijadikan contoh untuk daerah lain.
BACA JUGA:Detik-detik Harimau Sumatera Agresif Ditangkap Hidup-hidup di Batu Brak, Evakuasi Penuh Ketegangan
Sebagian besar limbah MBG, kata Elly, berasal dari sisa sayuran yang masih bisa diolah menjadi pupuk atau pakan ternak seperti ayam, bebek, dan ikan.
Ia mendorong agar pengelola dapur MBG dan yayasan terkait mendapat pelatihan pengolahan limbah agar memiliki nilai ekonomi.
“Limbah MBG bukan limbah berbahaya. Jika dikelola dengan baik, bisa menghasilkan produk bermanfaat. Pemerintah perlu memberikan pelatihan agar pengelola dapur mampu memproduksi pupuk atau pakan dari limbah itu,” tegasnya.
Elly berharap ke depan, program MBG tidak hanya berfokus pada penyediaan makanan bergizi, tetapi juga menciptakan sistem ekonomi berkelanjutan yang ramah lingkungan.