RADARLAMPUNG.CO.ID - Bursa mata uang kripto terbesar di Korea Selatan, Upbit, menjadi korban peretasan yang mengakibatkan kerugian aset digital senilai sekitar 44,5 miliar Won Korea, sekitar US$30,4 juta atau Rp520 miliar.
Dunamu, induk perusahaan Upbit, telah mengumumkan terjadinya insiden tersebut, lewat pernyataan resminya, pihak perusahaan juga sekaligus utarakan permintaan maaf bagi para pengguna atas munculnya keresahan akibat peristiwa tersebut.
Kronologi Dompet Kripto Upbit di Hack
Dikutip dari media lokal Korea Selatan, Chosun Biz pada Sabtu, 29 November 2025, transaksi mencurigakan (berupa penarikan aset tidak normal) telah terdeteksi oleh sistem kripto exchange tersebut sejak Kamis dini hari, 27 November 2025.
Pada hari yang sama, pukul 8:55 pagi waktu setempat, Upbit mengumumkan pada pengguna bahwa sistem setoran dan penarikan aset digital akan sementara diblokir karena adanya inspeksi darurat.
Dunamu (perusahaan induk Upbit) kemudian mengidentifikasi adanya peretasan pada pagi hari dan segera melaporkannya ke pihak pengawas keuangan Korea Selatan, Financial Supervisory Service (FSS).
Kemudian, pada pukul 12.33 siang hari itu, Upbit secara resmi mengumumkan bahwa aset virtual senilai 44,5 miliar Won Korea telah berhasil ‘dicuri’, dipindahkan ke dompet eksternal yang tidak dikenal.
"Pada sekitar pukul 4:42 pagi waktu setempat, kami mengonfirmasi bahwa sebagian aset virtual yang terkait dengan jaringan Solana senilai 44,5 miliar Won Korea dipindahkan ke alamat dompet yang tidak sah," terang CEO Dunamu, Oh Kyoung-suk, sebagaimana dilaporkan oleh The Korea Herald.
Polisi Menduga ‘Grup Lazarus’ Korea Utara Sebagai Suspek
Berdasarkan sumber anonim yang berbicara pada Reuters, beserta laporan investigasi pihak kepolisian Korea Selatan, terdapat indikasi bahwa insiden peretasan ini melibatkan Lazarus Group, kelompok peretas yang berafiliasi dengan Korea Utara.
Dugaan jatuh pada grup Lazarus akibat hasil analisa melihat digunakannya taktik serupa yang turut ditemukan pada insiden pencurian kripto lain pada 2019.
Upbit dikabarkan akan terus bekerjasama dengan pihak berwajib untuk melakukan pelacakan dana yang diretas, beserta berusaha melakukan pembekuan dana lebih lanjut.
Dilaporkan, CEO Dunamu juga berjanji akan memberi kompensasi penuh atas seluruh kerugian pengguna yang terpengaruh.
Hal ini akan dilakukan dengan aset dan cadangan milik Upbit sendiri, memastikan tidak ada dana pelanggan yang hilang atau dirugikan.