disway awards

Kadisdag Bandar Lampung Ungkap Harga Ayam Ras Naik karena Stok Menurun, Operasi Pasar Segera Digelar

Kadisdag Bandar Lampung Ungkap Harga Ayam Ras Naik karena Stok Menurun, Operasi Pasar Segera Digelar

Ayam potong di Pasar Gintung Bandarlampung mengalami kenaikan sejak sepekan terakhir.-Foto Melida Rohlita-

RADARLAMPUNG.CO.ID - Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Bandar Lampung menyebut kenaikan harga ayam ras di sejumlah pasar tradisional dalam beberapa hari terakhir dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Kepala Disdag Bandar Lampung, Erwin, menjelaskan bahwa penurunan stok ayam ras akibat curah hujan tinggi di daerah produsen menjadi pemicu utama kenaikan harga.

Menurutnya, tingginya curah hujan di wilayah sentra produksi ayam ras di Provinsi Lampung menghambat pertumbuhan dan distribusi ayam ke pasar.

Akibat kondisi tersebut, pasokan ayam yang masuk ke Bandarlampung berkurang dan menyebabkan kenaikan harga di tingkat pedagang.

BACA JUGA:3 Jenderal Dapat Penugasan Luar Struktur Dalam Mutasi Polri 2025

Meski demikian, Erwin memastikan stok ayam ras yang tersedia di Bandarlampung masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Ia menyatakan bahwa penurunan stok masih dapat mengakomodasi konsumsi warga, sehingga kenaikan harga diperkirakan tidak berlangsung lama.

Untuk menekan lonjakan harga, Disdag berencana menggelar operasi pasar di 126 kelurahan dalam waktu dekat.

Operasi pasar ini ditujukan agar masyarakat bisa membeli ayam ras dengan harga yang lebih terjangkau.

BACA JUGA:Rilis Global, Segini Harga iPhone 17 Pro Sekarang

Selain itu, Disdag juga memperkuat koordinasi dengan distributor agar distribusi ayam tetap lancar dan tidak terjadi kelangkaan.

Pemantauan harga dilakukan setiap hari oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar untuk memastikan respons cepat jika terjadi lonjakan signifikan.

Erwin menambahkan, koordinasi juga dilakukan dengan daerah penghasil ayam terdekat agar pasokan tetap stabil dan harga segera normal.

Sebelumnya, harga ayam potong di Pasar Gintung, Bandarlampung, terus mengalami kenaikan dalam sepekan terakhir.

BACA JUGA:Bocoran Link DANA Kaget Siang Ini, Klaim Saldo Gratis Spesial Kejutan

Pantauan pada Kamis, 11 September 2025, menunjukkan harga ayam potong berada di kisaran Rp30.000 hingga Rp33.000 per kilogram.

Harga tersebut naik sekitar 10–15 persen dibandingkan harga di awal bulan yang masih berkisar antara Rp27.000 hingga Rp29.000 per kilogram.

Pedagang menyebutkan bahwa ayam seberat 2 kilogram kini dijual seharga Rp65.000 per ekor.

Kenaikan harga membuat sebagian pembeli mengurangi jumlah belanja untuk menyesuaikan anggaran rumah tangga.

BACA JUGA:Diskominfo - UAP Kerjasama Pembangunan Aplikasi Dashboard Pringsewu

“Saya biasanya beli dua kilo, sekarang cukup satu kilo saja,” kata Rina, salah satu pembeli di Pasar Gintung.

Menurut Yanto (42), pedagang ayam potong, kenaikan harga disebabkan oleh naiknya harga pakan dan menurunnya pasokan dari peternak.

Ia mengatakan pasokan ayam dari kandang semakin berkurang, sementara harga pakan terus naik sehingga pedagang harus menyesuaikan harga jual.

Dampaknya, penjualan ayam menjadi sepi dan banyak dagangan tidak habis meski pasar buka hingga sore.

BACA JUGA:Universitas Teknokrat Indonesia Masuk 15 Besar Perguruan Tinggi Terbaik Nasional Versi AD Scientific Index 202

“Sekarang banyak sisa, tidak habis seperti biasanya,” ungkap Yanto.

Kondisi ini juga dirasakan oleh pengusaha kuliner yang bergantung pada ayam sebagai bahan baku utama.

Dedi, pemilik usaha ayam geprek di Tanjung Karang, mengatakan ia harus mencari cara agar tetap bisa berjualan tanpa menaikkan harga.

Ia memilih mengurangi porsi ayam agar tidak merugi, meskipun jika harga tinggi terus berlanjut, ia kemungkinan akan menaikkan harga jual.

BACA JUGA:Promo Indomaret Spesial Jumat Harga Hemat, Diskon Cemilan 12 September 2025

Dedi dan pelaku usaha lainnya berharap ada intervensi dari pemerintah agar harga ayam kembali stabil dan tidak membebani usaha mereka.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait