Harga Kedelai Naik, Perajin Tempe dan Tahu di Lampung Selatan Mengeluh
Harga kedelai naik sejumlah peranjin tempe dan tahu mengeluh.-Foto Leo Dampiari.-
RADARLAMPUNG.CO.ID – Para perajin tempe dan tahu di Kabupaten Lampung Selatan mengeluhkan kenaikan harga bahan baku kedelai impor yang terjadi dalam sebulan terakhir.
Kenaikan ini berdampak pada menurunnya produksi dan penghasilan pelaku usaha kecil di sektor tersebut.
Sejumlah perajin di Desa Purwodadi, Kecamatan Tanjung Bintang, menyebut harga kedelai kini mencapai Rp10.000 per kilogram.
Sebelumnya, harga bahan baku utama pembuatan tempe dan tahu itu masih berada di kisaran Rp9.000 per kilogram.
“Sudah sebulan ini harga kedelai naik seribu rupiah per kilo. Akibatnya, produksi kami berkurang karena biaya operasional semakin besar,” ujar Rina Hayati, salah satu perajin tahu setempat, Minggu, 26 Oktober 2025.
Hal senada disampaikan Fitriyani, perajin tempe dan bakmi di desa yang sama.
Ia mengaku kenaikan harga bahan baku membuat pelaku usaha kecil kesulitan menjaga kestabilan harga jual produk di pasaran.
“Bukan hanya kedelai, minyak goreng dan kayu bakar juga naik. Jadi kami harus benar-benar hemat agar tetap bisa bertahan,” ujarnya.
Kondisi ini menyebabkan sebagian perajin terpaksa mengurangi produksi, bahkan ada yang memilih berhenti sementara karena beban biaya yang meningkat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
