Susuri Kasus TB, Dinkes Lamteng Tersandung Stigma dan Logistik
Kepala Dinkes Lamteng dr. Lidia Dewi.-Foto Dok. Radarlampung.co.id-
RADARLAMPUNG.CO.ID - Upaya Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung Tengah mengungkap kasus tuberkulosis (TB) terus dilakukan.
Petugas kesehatan dan kader desa bergerak dari pintu ke pintu, menanyakan batuk yang tak kunjung reda, membagikan wadah plastik untuk menampung dahak.
Mereka juga memberdayakan kader Inisiatif Lampung Sehat (ILS), yang merupakan petugas kesehatan yang berperan dalam penanggulangan TBC di tingkat komunitas.
Operasi ini menyasar semua kasus indeks—pasien TB baru yang terdiagnosis—untuk dilakukan investigasi kontak (IK).
BACA JUGA:Berburu Migas, Pertamina EP Sisir Lima Kabupaten di Lampung
Tujuannya: menemukan pasien baru dan memutus rantai penularan. Tahun ini, dari target 797 kasus indeks, baru 581 yang berhasil diinvestigasi.
“Semua kasus indeks wajib diinvestigasi, tapi di lapangan tidak sesederhana di atas kertas,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Lampung Tengah dr. Lidia Dewi, Selasa, 12 Agustus 2025.
Kesulitan paling sering muncul pada tahap pengambilan sampel. Semisal, dari 40 wadah dahak yang dibagikan, kadang hanya 10 yang kembali. “Sisanya? Ada yang lupa, ada yang enggan, ada yang malu,” ujar Lidia.
Stigma penyakit ini masih tebal. Di sejumlah desa, TB dianggap aib.
BACA JUGA:3.317 Honorer di Way Kanan Menantikan Pengangkatan
Banyak warga belum menyadari bahwa batuk lebih dari dua minggu adalah tanda infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang bisa disembuhkan.
Sejatinya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Tengah telah membahas Rencana Aksi Daerah (RAD) TBC melibatkan Dinkes dan Bappeda, mengacu pada Peraturan Gubernur Lampung Nomor 12 Tahun 2025.
Dokumen tersebut ditargetkan rampung tahun ini, yang diharap menjadi panduan teknis penguatan layanan TB hingga tingkat desa.
Sebelumnya pun, pada 2023, program Kampung Bebas TB diluncurkan. Skrining aktif dilakukan, namun kekurangan alat membuat 4.000 sampel dahak menumpuk. Sebagian bahkan harus dikirim ke kabupaten lain untuk diperiksa.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
