Dari Eropa ke Asia, Lima Kota Ini Tunjukkan Cara Hidup Bersih dan Ramah Lingkungan

RADARLAMPUNG.CO.ID - Dunia memperingati Hari Kota Sedunia setiap 31 Oktober. Peringatan ini menjadi pengingat pentingnya menjaga kualitas hidup di tengah pesatnya urbanisasi.

Sebuah kota tak hanya dinilai dari megahnya gedung atau panjangnya jalan raya, tetapi juga dari seberapa bersih dan tertatanya kehidupan warganya. Kebersihan menjadi cermin utama kualitas sebuah peradaban modern.

Ketika ruang publik terjaga dan sampah dikelola dengan baik, masyarakat pun hidup lebih sehat dan produktif. Di beberapa negara, kebersihan bahkan sudah menjadi budaya sehari-hari.

Menariknya, ada lima kota di dunia yang berhasil memadukan kebijakan ketat dan kesadaran warga hingga dikenal sebagai kota terbersih. Yuk, kita lihat kota mana saja yang jadi sorotan.

BACA JUGA:Sensasi Wisatawan Asing Kunjungi Rio By The Beach Lampung, Berikut Asal Negara Sobat Pantai Rio

1. Zurich, Swiss Zurich sudah lama dikenal sebagai kota yang sangat memperhatikan kebersihan lingkungan. Setiap rumah tangga di sana memiliki sistem pemilahan sampah yang ketat dan teratur.

Pemerintah menerapkan kebijakan daur ulang yang canggih, lengkap dengan pengawasan rutin di setiap kawasan. Tak heran, hampir tak terlihat tumpukan sampah di jalanan Zurich.

Warga lebih memilih menggunakan transportasi umum dan sepeda karena sistemnya yang efisien dan ramah lingkungan. Kebiasaan itu membantu menekan polusi dan menjaga udara tetap segar.

Dengan kombinasi teknologi, aturan, dan disiplin warga, Zurich terus bertahan di posisi teratas daftar kota paling bersih versi World Population Review.

BACA JUGA:Resmi! Umrah Mandiri Legal dan Dilindungi Negara, Wamen Haji dan Umrah: Tinggal Nunggu Permen Turun

2. Singapura Di Singapura, kebersihan sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Pemerintahnya tegas menegakkan aturan—siapa pun yang membuang sampah sembarangan siap menerima denda besar.

Meski begitu, yang membuat kota ini menarik bukan hanya aturannya, tetapi juga kesadaran warganya yang tinggi. Warga terbiasa membawa kantong sendiri dan menjaga area publik tetap rapi.

Di tengah kepadatan penduduk, Singapura tetap hijau dengan taman-taman kota yang tersebar hampir di setiap blok. Ruang terbuka ini menjadi paru-paru kota sekaligus tempat warga bersantai.

Laporan NEA Singapore menyebut keberhasilan kota ini lahir dari keseimbangan antara kebijakan yang konsisten dan budaya tertib yang tumbuh alami.

Sumber: