Dinkes Kota Metro Stok Vaksin Antirabies
Foto Ruri Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kota Metro, Verawati Nasution--
METRO, RADARLAMPUNG.CO.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota METRO telah menyiapkan vaksin antirabies di sejumlah rabies center yang ada di Bumi Sai Wawai.
Keempat rabies center tersebut yaitu Puskesmas Banjarsari, Puskesmas Yosomulyo, RSUD Sumber sari Bantul, dan Puskesmas Ganjar Agung.
Kepala Dinkes Kota Metro Eko Hendro Saputro melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Verawati Nasution mengatakan, rabies center yang ada di Kota Metro sebagai upaya untuk mengantisipasi penyebaran penyakit rabies, dan juga mengantisipasi adanya kasus gigitan hewan penular rabies di luar jam kerja.
"Misalkan, ada pasien terkena gigitan hewan penular rabies di luar jam kerja, pasien itu bisa datang ke salah satu rabies center itu. Kalau di hari kerja, semua Puskesmas ada vaksin antirabies, nanti mereka ambil di sini," kata dia.
BACA JUGA:Satu Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di SPBU Terbanggi Besar Ditangkap, Tiga Masih Buron
Ia menjelaskan, dalam kasus gigitan hewan penular rabies ada tiga kategori, yang pertama hanya cakaran kecil, dan kategori risiko ini penanganannya cukup dilakukan pencucian luka dengan sabun dan air mengalir selama 10 sampai 15 menit.
Kemudian, kategori kedua, bekas gigitan berupa luka yang berdarah, perlu diberikan vaksin antirabies. Di mana, vaksin antirabies diberikan selama tiga kali, di hari ke 0, hari ke 7, dan hari ke 21.
"Lalu, kategori ketiga, ada luka, ada pendarahan dan binatang yang menggigit itu binatang liar. Atau kucing liar, anjing liar yang tidak bisa kita observasi, atau hewannya mati. Meski kita belum tahu hewannya mati karena apa. Jadi untuk antisipasi, wajib diberikan vaksin antirabies sampai hari ke 21," jelasnya.
Vera mengungkapkan, sampai hari ini tidak ada laporan mengenai manusia yang tertular penyakit rabies dari hewan penular rabies.
BACA JUGA:Bupati Tanggamus Groundbreaking Jembatan Ulu Semong Penghubung Dua Kabupaten
"Untuk laporan mengenai manusia yangt ertular rabies tidak ada. Kalau hewannya ada, tapi itu kewenangannya di Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Peternakan," ujarnya.
Ia menambahkan, dari data yang masuk, dari awal tahun sampai Agustus 2025 ini, sebanyak 147 orang diberikan vaksin antirabies karena gigitan hewan penular rabies tersebut.
"Kita juga sudah mengajukan lagi sebanyak 300 vial untuk stok vaksin antirabies ini. Jadi kita upayakan stok vaksin selalu ada, saat mulai sedikit, kita mengajukan lagi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
