100 Hari Kerja RMD-Jihan, Raih Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi Menuju Lampung The King of Sumatera
--
Namun, belum satu kali pun meraih pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sumatera.
Pada era itu Lampung dipimpin 2 gubernur sebelumnya. Yakni, Sjachroedin ZP (2004-2014) (dan Ridho Ficardo (2014-2019).
Lampung mulai mengalami kemunduran sejak era Gubernur Arinal Djunaidi (2019-2024)
Pada kurun waktu itu, pertumbuhan ekonomi Lampung terpuruk. Selalu di bawah rata rata nasional dan Sumatera.
Pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Lampung anjlok menjadi -1,73 persen.
Namun masih di atas rata-rata nasional dan Sumatera yang masing-masing mengalami pertumbuhan negatif, yakni -2,07 persen dan -1,25.
Anjloknya pertumbuhan ekonomi itu memang bisa dimaklumi karena saat terjadi pandemi Covid 19. Semua sektor ekonomi hancur akibat wabah itu.
Pada tahun 2021 inilah pertumbuhan ekonomi Lampung mengalami banyak kemunduran.
Recovery ekonomi Lampung pasca berakhirnya pandemi tidak memperlihatkan hasil yang baik.
Pada tahun 2021, ekonomi Lampung hanya tumbuh 2,79 persen. Masih jauh di bawah rata rata nasional sebesar 3,69 dan Sumatera 3,38 persen.
Kemunduran itu terus berlanjut. Pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi Lampung hanya 4,28 persen.
Jauh di bawah pertumbuhan nasional dan Sumatera. Saat itu pertumbuhan ekonomi nasional 5,32 dan Sumatera 5,01.
Tahun 2023 Lampung masih juga belum mampu bangkit. Ekonomi hanya tumbuh 4,55 sementara nasional 5,06 dan Sumatera 5,03.
Jadi pada tiga 3 tahun berturut turut itu (2021, 2022 dan 2023), Lampung benar benar terpuruk. Pertumbuhan Lampung di bawah rata-rata nasional dan Sumatera.
Era kebangkitan Lampung mulai terlihat pada tahun 2024. Tahun itu pertumbuhan ekonomi Lampung sebesar 4,57 persen
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
