disway awards

Bantu Pasien Tak Mampu, Relawan di Lampung Bergerak Bagai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Bantu Pasien Tak Mampu, Relawan di Lampung Bergerak Bagai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Relawan Di Lampung bantu para pasien tidak mampu. --

BACA JUGA:Stok Vaksin Anti Rabies di Bandar Lampung Menipis, Dinkes Pastikan Layanan Pasien Tetap Gratis

Karena tidak memiliki dana tetap, seluruh kegiatan dijalankan secara swadaya dan gotong royong antarrelawan.

Arif menegaskan bahwa komunitasnya tidak pernah membuka donasi atas nama organisasi, melainkan hanya bantuan pribadi dari para anggota.

“Kami tidak digaji, tapi ini menjadi tabungan amal kami. Ada kepuasan tersendiri ketika bisa bantu pasien sembuh atau pulang dengan selamat,” katanya.

Meski terus berjuang di tengah keterbatasan, Arif berharap ada perhatian dari pemerintah daerah, lembaga sosial, dan masyarakat luas agar kegiatan kemanusiaan seperti ini bisa terus berjalan.

BACA JUGA:RSUDAM Lampung Nonaktifkan Dokter Terduga Pungli Pasien

“Kami butuh dukungan, terutama kendaraan yang layak dan bantuan operasional agar relawan bisa menjangkau lebih banyak pasien. Selama ini kami bergerak semampu kami, tapi panggilan kemanusiaan tidak bisa berhenti,” tutur Arif.

Ia juga menambahkan, setiap pasien yang datang akan dibantu tanpa melihat latar belakang ekonomi atau sosial.

“Kami tidak mencari keuntungan, insyaallah niat kami murni untuk membantu. Semoga ke depan semakin banyak tangan yang tergerak bersama kami,” ucapnya.

Salah satu pasien yang sempat didampingi oleh relawan adalah almarhumah Mei Mudiyanti, penderita kanker rahim asal Pringsewu.

BACA JUGA:Lantik dr. Imam Ghozali Jadi Direktur, Wagub Jihan Warning RSUDAM Jangan Berbisnis Dengan Pasien

Ia sempat dirawat di RS Urip Sumoharjo dan RS Abdul Moeloek sebelum meninggal dunia setelah delapan hari perawatan. Selama masa sakitnya, tim relawan Forum Peduli Kanker Lampung mendampingi dan membantu keluarga hingga proses pemakaman.

“Waktu itu kondisi beliau sudah lemah sekali, tapi kami berusaha menemani sampai akhir. Bagi kami, mendampingi pasien seperti Ibu Mei adalah bentuk pengabdian dan kemanusiaan,” kata Arif.

Kepedulian terhadap almarhumah juga datang dari mantan Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, yang secara langsung mendatangi rumah duka pada Sabtu, 8 November 2025, untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada keluarga.

Kehadirannya bersama kelurga disambut haru oleh relawan dan warga sekitar, sebagai bentuk perhatian terhadap perjuangan pasien serta komunitas yang selama ini aktif membantu masyarakat kecil.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: