disway awards

Jelang Penutupan Pendaftaran, Enam Guru Besar Dikabarkan Daftar Online Pilrek UIN RIL 2026–2030

Jelang Penutupan Pendaftaran, Enam Guru Besar Dikabarkan Daftar Online Pilrek UIN RIL 2026–2030

H-1 Penutupan Pendaftaran Dokumen Secara Online, Panitia Beri Sinyal ada 6 Guru Besar Daftar Online Pemilihan Rektor UIN Raden Intan Lampung (RIL) periode 2026 - 2030. Foto UIN RIL--

RADARLAMPUNG.CO.ID – Menjelang penutupan pendaftaran dan pengiriman dokumen calon secara daring, Panitia Penjaringan Pemilihan Rektor (Pilrek) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung memberikan sinyal bahwa sudah ada enam guru besar yang resmi mendaftar online untuk Pilrek periode 2026–2030.

Sebagaimana diketahui, UIN Raden Intan Lampung saat ini tengah membuka tahapan pendaftaran dan pengiriman dokumen bakal calon rektor periode 2026–2030. Pendaftaran dibuka sejak 6 hingga 21 Oktober 2025.

Informasi mengenai enam guru besar yang telah mendaftar secara online disampaikan Ketua Panitia Penjaringan, Prof. Safari.

 “Besok (Selasa, 21 Oktober 2025) hari terakhir pendaftaran. Saat ini sudah ada enam guru besar yang mendaftar secara online. Diperkirakan totalnya bisa mencapai sepuluh orang guru besar yang ikut dalam pencalonan Pilrek ini,” jelas Prof. Safari, Senin, 20 Oktober 2025.

Namun, Prof. Safari belum bersedia mengungkap nama-nama guru besar yang telah mendaftar dengan alasan belum mendapat laporan lengkap dari bagian humas.

 “Enam guru besar ini tidak disebutkan oleh humas, saya juga lupa menanyakannya. Mungkin besok baru diumumkan siapa saja,” kata Prof. Safari.

Saat ditanya apakah ada calon dari luar UIN Raden Intan Lampung, Prof. Safari menyebut belum mengetahui secara pasti karena pendaftaran dilakukan secara terbuka.

“Besok baru saya tahu. Pendaftaran ini terbuka untuk umum,” ujarnya.

Menurutnya, berdasarkan izin yang diajukan ke rektor, terdapat sepuluh guru besar yang berpotensi maju. Namun, hingga saat ini baru enam orang yang telah mengunggah dokumen secara online.

 “Berdasarkan izin rektor, ada sepuluh guru besar yang berencana mendaftar. Tapi baru enam yang sudah submit online, empat lainnya belum melengkapi dokumen,” ungkapnya.

Prof. Safari juga memberi sinyal bahwa dari enam pendaftar tersebut terdapat calon perempuan.

 “Yang minta izin ada perempuan, tapi saya belum tahu apakah sudah daftar online atau belum. Karena dia perempuan, mungkin dia daftar,” ujarnya penuh teka-teki.

Terkait mekanisme pemilihan rektor, Prof. Safari menjelaskan bahwa tahapan seleksi akan mengikuti Peraturan Menteri Agama (PMA) dan Surat Keputusan Dirjen.

 “Panitia seleksi berkas akan memeriksa sesuai PMA dan SK Dirjen, lalu hasilnya diserahkan ke rektor. Setelah itu, rektor menyerahkan ke Senat untuk mendapatkan pertimbangan kualitatif. Hasilnya kemudian dikembalikan ke rektor untuk diteruskan ke Menteri Agama. Kementerian nantinya menyeleksi kembali dan memilih tiga nama untuk diserahkan ke menteri. Jadi tidak berdasarkan persentase suara, tapi melalui pertimbangan kualitatif,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: