Pendapatan Lampung Naik Dua Digit, Belanja Negara Makin Efisien
Kepala Bagian Umum Kanwil Direktorat Jendral Bea Cukai Sumatera Bagian Barat, Wahyudi Arianto; Kepala Kantor Wilayah DJPb Lampung, Purwadhi Adhiputranto; Kepala Kantor Wilayah DJP Bengkulu dan Lampung, Retno Sri Sulistyani dan Plt Kepala Kantor Wilayah DJ-Foto: Prima Imansyah Permana/ Radarlampung.co.id.---
BACA JUGA:PGSI Lampung Pertanyakan Inpassing Sertifikasi 2011-2014 Guru Swasta Belum Terbayarkan ?
Hingga akhir September 2025, pendapatan negara Lampung mencapai Rp7,98 triliun atau 71,68 persen dari target.
Capaian ini tumbuh 11,99 persen secara tahunan (year-on-year).
Penerimaan perpajakan menjadi motor utama dengan kenaikan 12,97 persen (yoy).
Kenaikan tertinggi berasal dari Pajak Perdagangan Internasional yang melonjak 174,6 persen (yoy), didorong kinerja Bea Keluar.
Selain itu, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) juga tumbuh positif 7,13 persen (yoy), terutama dari pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) dan sumber lainnya.
Sementara itu, realisasi belanja negara mencapai Rp23,09 triliun atau 71,93 persen dari pagu.
Angka ini terkontraksi 6,04 persen (yoy) akibat efisiensi belanja pemerintah pusat dan pergeseran prioritas.
Belanja barang dan modal masing-masing terkontraksi 38,77 persen dan 35,69 persen, sedangkan transfer ke daerah turun tipis 1,29 persen (yoy).
BACA JUGA:Wakili Presiden Prabowo, Menhan Sjafrie Panen Kedelai di Lampura
Defisit anggaran regional tercatat Rp15,1 triliun, menyempit 13,41 persen dibanding tahun sebelumnya.
“Defisit yang lebih terkendali menunjukkan bahwa APBN tetap berfungsi sebagai shock absorber terhadap dampak ketidakpastian ekonomi global," jelas Purwadhi.
"APBN juga menjaga daya beli masyarakat dan memperkuat stabilitas ekonomi Lampung,” sambung Purwadhi.
Beberapa program prioritas nasional di Lampung mencatat progres signifikan hingga Oktober 2025.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
