Tertibkan Manusia Silver dan Cegah Eksploitasi Anak di Bandar Lampung, Pemprov Lampung Siapkan Tim Terpadu
Kepala Dinas Sosial Lampung, Aswarodi.---Foto: Prima Imansyah Permana/ Radarlampung.co.id.---
RADARLAMPUNG.CO.ID - Pemprov Lampung memperkuat penanganan manusia silver, anak terlantar, serta mencegah eksploitasi anak di Bandar Lampung melalui tim terpadu lintas instansi.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung, Aswarodi, menyatakan rapat koordinasi bersama Satpol PP dan Dinas Sosial Kota Bandar Lampung, Jumat 21 November 2025, menyepakati strategi penjangkauan langsung di titik rawan.
Strategi difokuskan di persimpangan lampu merah.
“Saat ini fenomena tidak hanya manusia silver, tetapi juga muncul manusia black atau blackman,” ujar Aswarodi, Jumat 21 November 2025.
BACA JUGA:Mangkir Tiga Kali, Saksi Kasus Korupsi Gerbang Rumah Jabatan Bupati Lamtim Dijemput Paksa
“Masih ditemukan anak-anak yang dimanfaatkan untuk mengamen dan meminta-minta di jalan. Ini menjadi fokus utama penertiban,” lanjutnya.
Penanganan dilakukan melalui razia Satpol PP terhadap individu yang beraktivitas di jalanan dan lampu merah.
Selanjutnya, mereka akan ditempatkan di lokasi asesmen untuk pendataan dan penilaian kebutuhan.
Berdasarkan hasil asesmen, pemerintah menentukan langkah intervensi, mulai dari rehabilitasi di panti, pemulangan ke keluarga, hingga pendampingan dan pemberdayaan.
BACA JUGA:Dinkes Way Kanan Beber Kondisi Stok VAR, Pastikan Layanan Gratis bagi Peserta BPJS
Langkah itu bertujuan agar anak dan manusia silver tidak kembali ke jalan.
Menurut Aswarodi, jumlah manusia silver di Bandar Lampung kini relatif menurun.
Titik rawan yang masih sering muncul berada di Lampu Merah Immanuel dan Way Halim, dengan estimasi 5–10 orang di dua lokasi tersebut.
“Tapi keberadaan mereka tetap harus ditangani sistematis agar tidak berkembang kembali,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
