disway awards

Dari Limbah hingga Aquaponik, Warga Bangkit Menata Harapan dan Penghasilan

Dari Limbah hingga Aquaponik, Warga Bangkit Menata Harapan dan Penghasilan

Pemberdayaan masyarakat agar produktif dan menambah penghasilan-Sumber foto : ist.---

BACA JUGA:BRI Siapkan Rp21 Triliun untuk Memenuhi Kebutuhan Transaksi Masyarakat di Periode Libur Nataru

Program ini menyasar penyintas TBC, kader, dan keluarga dengan keterbatasan lahan, sekaligus mendorong ketahanan pangan dan peluang usaha rumahan yang ramah lingkungan.

“Program ini memberikan pengetahuan dan keterampilan yang bisa langsung diterapkan warga, baik untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga maupun sebagai sumber penghasilan tambahan,” ujar Muhammad Khadafi, SDGs Hero CLP Batch 11 penempatan MSS Divisi Program.

Dalam satu semester pelaksanaan, Sirkulife Empowerment telah menghasilkan panen pakcoy di lima rumah warga, sementara hasil budidaya lele telah dimanfaatkan untuk konsumsi. 

Meski awalnya menghadapi tantangan berupa rendahnya kepercayaan warga, program ini mulai mendapat respons positif setelah hasil panen terlihat.

BACA JUGA:Harga Daging Sapi di Mesuji Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru

“Di awal memang sulit menumbuhkan rasa percaya dan kepemilikan warga. Namun setelah ada yang panen, warga mulai yakin bahwa program ini bisa dijalankan dan bermanfaat,” ungkap Oki Putra Satria, mentor Masyarakat Sehat Sriwijaya.

Selain implementasi di lapangan, CLP Batch 11 juga memperkuat jejaring kemitraan lintas sektor untuk mendukung keberlanjutan program pemberdayaan ekonomi. BCF menilai kolaborasi menjadi kunci agar dampak program dapat diperluas.

“Kami melihat pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat rentan TBC tidak bisa berjalan sendiri. Dibutuhkan kolaborasi lintas sektor agar program ini berkelanjutan dan bisa direplikasi di wilayah lain,” kata Jimmy Gani, CEO Bakrie Center Foundation.

Hasil CLP Batch 11 menunjukkan bahwa pendekatan pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas mampu membantu mengurangi dampak sosial-ekonomi TBC sekaligus mendorong lahirnya usaha mikro berkelanjutan yang memperkuat kemandirian masyarakat terdampak.

BACA JUGA:Bus Angkutan Jalani Ramp Check, Lima Kendaraan Dinyatakan Laik Jalan

Untuk diketahui, CLP Batch 11 yang dijalankan Bakrie Center Foundation (BCF) sepanjang 2025 menghasilkan sejumlah program pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat rentan Tuberkulosis (TBC) di tiga provinsi, yakni Lampung, Sumatra Selatan, dan DKI Jakarta.

Program ini melibatkan 48 mahasiswa magang yang didampingi 15 mentor serta 3 dosen pembimbing, dengan fokus utama pada penguatan ekonomi masyarakat terdampak TBC.

CLP Batch 11 didukung PT Pupuk Indonesia (Persero) dan menitikberatkan pada pemberdayaan ekonomi sebagai respons terhadap tingginya angka kasus TBC di Indonesia yang masih mencapai lebih dari 1 juta kasus, dengan angka kematian sekitar 125.000 jiwa per tahun. 

Selain menjadi persoalan kesehatan, TBC juga berdampak pada aspek sosial dan ekonomi, seperti stigma, diskriminasi, hingga kehilangan pekerjaan akibat keterbatasan fisik pasien.(*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: