Syarat Bandara Internasional Rampung, Malaysia Airlines Lirik Rute Umrah Lampung

BACA JUGA:Pegawai Tahu Bawa Kabur Motor dan Uang Setoran, Polisi Amankan Warga OKU Timur

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, Bambang Sumbogo, menyebut rute yang paling diminati adalah penerbangan umrah dan rute regional Asia Tenggara, khususnya Singapura dan Malaysia.

“Minat umrah sangat tinggi termasuk umroh dari Lampung melalui Singapura. Rute yang diminati saat ini antara lain dari Singapura dan Kuala Lumpur. Beberapa maskapai seperti Garuda Indonesia, Lion Group, hingga Batik Air menyatakan minat memfasilitasi penerbangan tersebut,” kata Bambang.

Ia juga mengungkapkan ketertarikan Malaysia Airlines untuk melayani penerbangan umrah dari Lampung. 

Maskapai tersebut bahkan telah menyatakan kesiapan teknis dengan menyiapkan dua pesawat berbadan sempit (narrow body) yang akan melayani rute Lampung–Malaysia, kemudian dilanjutkan ke Jeddah.

BACA JUGA:DBL Lampung 2026 Digelar Januari, Disdikbud Siap Dukung dan Dorong Bibit Basket Daerah

Selain umrah, Bambang menilai peluang penerbangan internasional juga didukung sektor pariwisata dan kebutuhan masyarakat Lampung yang berobat ke Singapura dan Malaysia.

“CIQ sudah siap, baik peralatan maupun personel. Artinya, untuk penerbangan jarak pendek internasional, kita tidak terkendala lagi. Pengembangan penerbangan jarak jauh dengan pesawat berbadan lebar akan menjadi tahapan selanjutnya,” pungkasnya.

Pemprov Lampung menargetkan operasional penerbangan internasional dari Bandara Radin Inten II dapat dimulai awal 2026, setelah seluruh persyaratan sebagaimana diatur dalam PM 37 Kementerian Perhubungan dinyatakan lengkap.

Bambang, menyebut 8 Februari 2026 menjadi batas akhir pemenuhan administrasi dan teknis.

BACA JUGA:Pohon Raksasa Tumbang Di Kawasan Holiday Inn Bandar Lampung, 2 Mobil Tertimpa dan Satu Pengemudi Terjebak

“Kalau seluruh syarat PM 37 itu terpenuhi pada 8 Februari nanti, maka secara operasional Bandara Radin Inten II sudah siap melayani penerbangan internasional, khususnya rute umrah,” kata Bambang.

Ia menegaskan, untuk tahap awal, penerbangan internasional akan difokuskan pada rute jarak pendek dan transit, mengingat kesiapan landas pacu saat ini sudah memadai.

Sementara penerbangan langsung jarak jauh dengan pesawat berbadan lebar akan menjadi agenda pengembangan pada tahap berikutnya.(*)

Sumber: