Iklan Bos Aca Header Detail

Kajian Fitofarmaka dari Ekosistem Pesisir, Mangrove, dan Lamun

Kajian Fitofarmaka dari Ekosistem Pesisir, Mangrove, dan Lamun

GUNA mengapresiasi dan memotivasi dosen melakukan riset sekaligus berbagi manfaat kepada masyarakat, Radar Lampung Online dan SKH Radar Lampung bekerja sama dengan Universitas Lampung untuk memublikasikan hasil-hasil riset pilihan.   EKOSISTEM pesisir umumnya adalah ekosistem ekstrem dengan kondisi lingkungan yang mengalami fluktuasi perubahan cukup tinggi, dari salinitas hingga suhu, serta faktor lingkungan lainnya.  Dengan demikian, untuk dapat bertahan hidup, biota di dalam ekosistem tersebut harus mampu menghasilkan senyawa yang dapat digunakan untuk adaptasi mereka. Senyawa-senyawa tersebut dapat diekstraksi dan selanjutnya dimanfaatkan sebagai obat atau antioksidan. Uji ekstraksi tumbuhan yang berasal dari mangrove dan lamun telah dilakukan, khususnya untuk antikanker serta anti-diabetic. Salah satu contoh tumbuhan mangrove yang tidak dianggap keberadaannya namun memiliki potensi sebagai anti-diabetic adalah daun dan buah Acanthus ilicifolius. Acanthus ilicifolius dikenal oleh masyarakat lokal sebagai tumbuhan jeruju. Tumbuhan yang daunnya berduri ini banyak tumbuh di tepian saluran air di kawasan mangrove. Uji fotokimianya menunjukkan adanya senyawa flavonoid, saponin, terpenoid, dan saponin yang dikenal sebagai senyawa antioksidan.  Kondisi hiperglikemia sebagai salah satu indikator diabetic dapat terjadi karena adanya stres oksidatif.  Dengan adanya antioksidan yang dikandung oleh jeruju diharapkan mampu memperbaiki kondisi hiperglikemia. Uji ekstraksi metanol daun dan buah jeruju terhadap kadar glukosa darah, kolesterol dan jumlah spermatozoa hewan uji, mencit jantan, yang diinduksi aloksan dilakukan dan menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun dan buah jeruju mempengaruhi berat tubuh, menurunkan kadar glukosa darah dan kolesterol secara signifikan baik dari daun dan buahnya.  Namun, hanya buah jeruju yang positif meningkatkan jumlah spermatozoa mencit jantan yang diinduksi aloksan. Diabetik umumnya mengakibatkan penurunan vitalitas hewan jantan, salah satunya adalah jumlah spermatozoa.  Pemberian ekstraksi buah jeruju ternyata mampu memulihkan kembali vitalitas hewan jantan dengan meningkatkan jumlah spermatozoa.  Namun demikian, uji ini belum dilakukan kepada manusia.  Perlu penelusuran lebih lanjut terhadap kemampuan ekstraksi baik daun ataupun buah jeruju terhadap diabetic yang juga mengganggu tingkat vitalitas hewan jantan. Sementara itu, kajian lain terhadap berbagai bagian dari tumbuhan ini dikaji aktivitas biologisnya seperti sebagai hepatoprotektive, aktivitas anti osteoporosis, antimikroba, antikanker, analgesik, antiinflamasi, antidiabetik, antiulcer, dan antinociceptive. Tumbuhan berikutnya adalah Enhalus sp yaitu salah satu tumbuhan pembentuk ekosistem lamun.  Padang lamun banyak terhampar di pesisir Lampung, namun karena keberadaannya yang belum tereksplorasi dengan baik, banyak dirusak akibat alih fungsi menjadi lahan wisata air. Enhalus sp, tumbuhan yang termasuk dalam spermatofita (tumbuhan berbiji) diujikan juga pada hewan uji, mencit jantan yang telah diinduksi dengan herbisida organofosfat yang banyak digunakan di lahan pertanian.  Induksi herbisida mampu merusak jaringan, karena akumulasi yang tinggi di jaringan tubuh hewan mampu menjadi oksidan, yang akhirnya menimbulkan stres oksidatif.  Ekstraksi Enhalus sp yang didapat di pesisir Teluk Lampung juga menunjukkan adanya perbaikan jaringan yang terinduksi oleh oksidatif organofosfat secara signifikan. Hasil yang sama juga terlihat dengan memanfaatkan ekstraksi dari makroalga Eucheuma cottonii L. Eucheuma cottonii L dikenal dengan bahasa awamnya adalah rumput laut.  Selain sebagai bahan industri, rumput laut juga biasa dikonsumsi oleh masyarakat untuk pangan atau campuran minuman.  Selama ini, kita mengenalnya sebagai sumber serat, namun jika diekstraksi dengan baik kandungannya dapat berfungsi sebagai senyawa antioksidan.  Dengan adanya senyawa yang dikandung oleh rumput laut maka dapat dipakai sebagai antioksidan yang bisa saja memperbaiki jaringan tubuh yang rusak akibat diabetic ataupun kanker. Juga sebagai pencegah kondisi stres oksidatif penyebab diabetic ataupun kanker. Uji fitokimia kedua tumbuhan perairan pesisir tersebut menunjukkan adanya kandungan senyawa bioaktif dari jenis flavonoid, alkaloid, dan steroid, yang telah dijelaskan sebelumnya, berpotensi sebagai antioksidan. Melihat potensi yang besar dari sisi fitofarmakanta, pelestarian berbagai ekosistem pesisir seharusnya menjadi tanggung-jawab bersama antar stakeholders. Pemanfaatan ekosistem bisa dilakukan tanpa harus mengubah fungsi atau keberadaan ekosistem. Di samping itu, kanker ataupun diabetic adalah akibat dari pola hidup yang tidak sehat misalnya terpapar zat karsinogenik secara berulang kali dan aditif pada dosis tertentu, maupun paparan dosis tunggal zat karsinogen akan memicu proses terjadinya kanker (karsinogenesis). Salah satu karsinogenik yang kerap dijumpai di kehidupan sehari-hari yaitu benzo(α)piren. Benzo(α)piren merupakan prokarsinogen kuat golongan PAH (Polycyclic Aromatic Hydrocarbon) sebagai hasil pirolisis lemak pada daging yang dipanggang menggunakan arang dan makanan yang diasap, ditemukan pula pada asap rokok dan asap kendaraan.   Dengan demikian manjaga pola hidup sehat lebih baik dari pada mengobati jaringan yang mengalami kerusakan. (*)   Penulis: Endang Linirin Widiastuti, Ph.D. (NIP 196106111086032001/Jurusan Biologi FMIPA Unila)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: