Siapkan 39 Ribu Ton Gula untuk Masyarakat Lampung Dalam Operasi Pasar

Siapkan 39 Ribu Ton Gula untuk Masyarakat Lampung Dalam Operasi Pasar

RADARLAMPUNG.CO.ID - Operasi pasar guna menjaga stabilitas harga bahan pokok di Lampung masih terus dilakukan di 15 kabupaten/kota se Lampung. Total 39.872 ton khusus gula disiapkan.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lampung Satria Alam mengatakan, ada beberapa perusahaan yang ikut dalam operasi pasar ini.

\"Jadi untuk operasi pasar di Lampung ini terdiri dari PT Sugar group Company (SGC) 16.044 ton, BW 6728 ton, PSMI dan GMP 17.090 ton, PTPN 7 10 ton dengan jumlah 39.872 ton yang akan diturunkan dalam operasi pasar ini,\" beber Satria, Kamis (19/3).

Guna mengantisipasi adanya penimbunan gula, Satria menyebut Satgas Pangan bersama Disperindag Lampung dan Dinas Perdagangan di 15 kabupaten/kota akan mengawasi langsung. Dan gula yang dijual sesuai HET (Harga Eceran tertinggi) Rp12.500 akan langsung ke lapangan tanpa distributor.

Satria juga mengklarifikasi terkait informasi adanya penimbunan gula di Lampung. \"Ini juga langsung dari penyuplai ke masyarakat sehingga kemungkinkan penimbunan tidak ada. Kemudian penimbunan kemarin itu hanya miskomunikasi saja, jadi pabrik gula ini punya kesepakatan antara pabrik gula se Indonesia. Kesepakatan ini untuk memasarkan gula di mana saja melalui asosiasi, kemudian untuk pabrik gula di Lampung ada kesepakatan memasarkan gula untuk kebutuhan Lampung dan di luar Lampung sesuai bulan pemasarannya setiap bulan,\" tambahnya.

Saat ini memang telah ada gula yang tersedia, namun bukan penimbunan melainkan akan dijual nantinya sesuai bulan pemasarannya.

\"Jadi yang ada di gudang sekarang ini untuk memenuhi kebutuhan Maret, April, Mei, Juni, karena Juli nanti baru mulai giling lagi. Jadi bukan penimbunan, tapi itu yang punya distributor dan pabrik. Itu sudah jadi dan akan disalurkan sesuai stok. Itu juga untuk menjaga penyaluran sesuai waktu yang disepakati dan kebutuhan pasar. Selain itu, 2019 kita kemarau cukup panjang. Sehingga tanam tebu bergeser, maka musim giling juga bergeser. Makanya 2020 pabrik gula musim gilingnya juga bergeser,\" tambahnya.

Sementara Komisi I DPRD Lampung angkat bicara soal adanya informasi penimbunan gula di Lampung di tengah kelangkaan gula saat ini. Ketua Komisi I DPRD Lampung Yozi Rizal menyebut kaget mendengar adanya 75 ribu hingga 100 ribu ton gula yang ditemukan Bareskrim Polri di Lampung.

\"Ya ini Bareskrim sudah menyatakan adanya penimbunan gula antara 75 ribu sampai 100 ribu ton, kami juga bertanya apakah polda tidak mengetahui soal penimbunan gula ini. Kalau iya, kebobolan berarti. Maka itu, nantinya akan kami pertanyakan hal ini kepada Polda Lampung,\" beber Yozi.

Ditambahkan anggota Komisi I, Mirzalie yang menyebut dalam waktu dekat akan menanyakan terkait informasi penimbunan gula ini. Dan dirinya meminta pada perusahaan untuk tidak melakukan penimbunan karena meresahkan masyarakat.

\"Ya, kami akan menanyakan ke pemerintah daerah, apa upaya yang akan dilakukan terkait penimbunan ini. Jangan sampai di situasi seperti ini ada yang mencari keuntungan dengan penimbunan gula. Karena yang dirugikan masyarakat,\" tambah Mirzalie. (rma/sur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: