Iklan Bos Aca Header Detail

Antisipasi Gagal Panen, Petani Diminta Ikut Asuransi

Antisipasi Gagal Panen, Petani Diminta Ikut Asuransi

radarlampung.co.id – Dinas Pangan dan Pertanian Tanggamus mengimbau petani di kabupaten berjuluk Bumi Begawi Jejama untuk ikut Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Langkah ini dilakukan guna mengurangi beban kerugian akibat gagal panen. Seperti terjadi di Kecamatan Bulok dan Pugung yang diperkirakan akan terjadi gagal panen lantaran kemarau. Sekretaris Dinas Pangan dan Pertanian Tanggamus Hasanuddin mengatakan, dari dua kecamatan itu, hanya petani di Bulok yang ikut AUTP. Itu pun baru tercatat belasan. \"Jika dibandingkan luas lahan yang terkena puso dengan lahan yang didaftarkan ikut AUTP, sangat kecil sekali. Jadi kami minta, ke depan petani lebih banyak lagi ikut AUTP,\" kata Hasanuddin, Selasa (17/9) . Diketahui, sawah gagal panen akibat kemarau yang terjadi di Kecamatan Bulok dan Pugung luasnya mencapai 118 hektare. Penyebabnya, empat bulan terakhir tidak hujan dan tidak ada sumber air besar untuk mengaliri sawah. Menurut Hasanuddin, sudah saatnya petani mengambil hikmah dari kondisi yang mengancam usahanya. Itu sebenarnya bisa diatasi dengan ikut asuransi tani. ”Harusnya, petani manfaatkan program itu untuk mengurangi kerugian. Memang, dengan asuransi tidak bisa mengganti seluruh kerugian. Namun mendapat penggantian Rp6 juta per hektare. Sudah cukup untuk menutup modal,\" sebut dia. Pelajaran lain yang harus diambil petani adalah, paham ancaman bencana di kondisi tempat usahanya. Seperti daerah itu rawan banjir, kekeringan, serangan hama. Harapannya, itu diantisipasi setiap awal tanam dengan ikut asuransi. \"Seperti di Kecamatan Bulok dan Pugung yang rawan kekeringan. Lalu Kecamatan Semaka dan Wonosobo yang rawan banjir. Petahi petani sudah paham dengan kondisi itu,\" tegasnya. Lebih lanjut Hasanuddin mengungkapkan, biaya yang dikeluarkan untuk mengikuti AUTP cukup murah. Hanya membayar premi Rp36 ribu per hektare. Itu pun hanya dibayar sekali, saat awal ikut asuransi atau bersamaan dengan awal masa tanam. “Untuk keikutsertaan dalam AUTP, petani koordinasi dengan penyuluh diwilayahnya masing-masing. Nanti mereka yang beritahu tentang persyaratan administrasi dan lainnya,” tukasnya. (ral/ehl/ais)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: