APIP Temukan Kejanggalan Anggaran Klaim Covid-19 RSD Ryacudu Kotabumi

APIP Temukan Kejanggalan Anggaran Klaim Covid-19 RSD Ryacudu Kotabumi

RADARLAMPUNG.CO.ID - Dugaan kejanggalan tata kelola rumah sakit daerah (RSD) HM. Mayjend Ryacudu Kotabumi akhirnya mulai menemui titik terang, setelah sekian lama ditangani oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP), Jumat, (11/3). Khususnya anggaran covid-19 yang telah dicairkan bernilai puluhan miliar sampai awal tahun 2022, pasalnya kuat dugaan terjadi manipulasi data serta diendapkannya anggaran itu. Setelah melalui pemeriksaan intensif dan marathon, tim pemeriksa APIP atau Inspektorat menyimpulkan terdapat temuan didalamnya. Hingga membutuhkan proses lebih lanjut agar dapat membuka secara terang - benderang terhadap publik. \"Ada temuan di sana (anggaran covid Ryacudu, red), namun untuk kerugian dan hukuman belum dapat dipastikan saat ini. Setelah dilakukan pemeriksaan secara intensif dan maraton,\" kata Irbansus Inspektorat Lampura, M Ridho Alrasidi, mewakili Kepala Inspektorat M. Erwinsyah. Sebab menurutnya, saat ini sedang dalam tahap finishing setelah melalui seluruh proses audit internal pemerintah daerah. Yang nantinya akan disampaikan langsung Inspektur Kabupaten, M. Erwinsyah. \"Semua tahapan, termasuk perbaikkan LHP telah dilakukan. Tinggal menunggu Laporan Hasil Audit (LHA), mudah-mudahan dalam waktu dekat akan di ada press realesenya,\" terang Ridho. Dia menjelaskan, persoalan dugaan pengendapan dan manipulasi realisasi anggaran covid-19 yang sampai saat ini belum juga disalurkan kepada nakes itu, akan ada hukuman disiplin dijatuhkan kepada ASN terlibat didalamnya. \"Tetaplah kalau itu (hukuman disiplin) bagi melanggar, yang disesuaikan dengan tingkat kesalahan dalam peraturan yang ada,\" tegasnya. Menyoal belum dibayarkan hak para nakes dalam penanganan covid-19 di rumah sakit daerah, dia berujar seharusnya tidak berpengaruh terhadap kegiatan disana. Asalkan sesuai dengan aturan dan mekanismenya, sehingga tak mengganggu jalannya pelayanan. \"Setahu saya itu sudah dua pekan, setelah pertemuan dengan Bupati dirumah dinasnya. Harusnya tetap berjalan (pembayaran), karena ini tak mengganggu pemeriksaan,\" tegasnya. Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Lampura mendorong Aparat Pengawasan Intern Pemerintah untuk mengusut tuntas segala kejanggalan yang ada dirumah sakit daerah (RSD) HM Mayjend (purn) Ryacudu Kotabumi. Pasca, pemberitaan dugaan pengendapan dan manipulasi anggaran covid-19 dari Kemenkes-RI. Pasalnya, belakangan diketahui telah direalisasikan sejak Juli 2021 itu hingga kini belum juga direalisasikan. Belum lagi dugaan manipulasi terhadap pengajuan realisasi penanganan pasien covid dirumah sakit kebanggaan masyarakat Lampura itu. Hingga menimbulkan hambatan terhadap pelaksanaan pelayanan disana, sebab, disana banyak sekali persoalan. Mulai dari tidak dibayarkannya jasa pelayanan nakes sampai masalah obat-obatan dan sarana-prasarana penunjang disana. \"Kita mendorong APIP, khususnya Inspektorat dapat mengusut tuntas. Hingga permasalahan Rsd tidak berimbas kepada pelayanan,\" kata Sekdakab Lampura, Lekok menanggapi adanya dugaan pengendapan dan manipulasi realisasi dana covid bagi penanganan pasien covid-19 di ruangannya. Sehingga, menurutnya itu (anggaran besar) dapat menunjang pelayanan rumah sakit. Termasuk masalah kurang bayar atau belum dibayarkannya sejumlah tunggakan kepada pelaksana dilapangan. \"Sejujur kita sedih, apalagi ini (RSD) sudah cukup lama berdiri. Namun keadaannya begini - gini saja, bahkan cendrung mengalami penurunan,\" terangnya. Meski, dijelaskannya pemerintah daerah telah memberikan bantuan (subsidi) bagi peningkatan pelayanan. Khususnya masalah obat - obatan, namun masih saja terdengar permasalahan disana. Ia mengakui selama ini telah dibantu melalui pembiayaan daerah. Khususnya bagi isolasi masyarakat pada awal pendemi. \"Mereka baru mau melayani warga diisolasi karena komorbit covid setelah saya menjabat, waktunya sekitar bulan delapan. Itu (pembiayaan) pun masih dari daerah (refocosing), \" tutupnya (ozy/yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: