Iklan Bos Aca Header Detail

Tekan Radikalisme di Generasi Milenial, Duta Damai Dunia Maya Regional Lampung Dibentuk

Tekan Radikalisme di Generasi Milenial, Duta Damai Dunia Maya Regional Lampung Dibentuk

RADARLAMPUNG.CO.ID-Sebanyak 30 anak muda di Lampung bakal di lantik Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (disingkat BNPT) sebagai Duta Damai Dunia Maya Regional Lampung. Mereka bertugas mencegah Radikalisme yang banyak menyasar kaum milenial saat ini. Pelantikan para duta damai tersebut dijawalkan pada Rabu (23/11) malam. Hal ini disampaikan Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwahid usai mengisi sebagai salah satu narasumber di kegiatan Duta Damai Dunia Maya Regional Lampung yang digelar di Novotel Lampung, Selasa (23/11). Turut hadir dalam kegiatan itu Chairman Radar Lampung Grup, Hi. Ardiansyah. \"Para duta ini diharapkan dapat memotivasi anak muda agar bijak menggunakan media sosial. Aktif di dalam melakukan kontra narasi, kontra propaganda terhadap radikalisme dan terorisme,\" beber Brigjen Pol R. Ahmad Nurwahid. Karena itu harapannya anak muda tidak boleh hanya diam. Melainkan harus memotivasi masyarakat Indonesia agar tidak mudah terpapar paham radikalisme serta, menyuarakan toleransi persatuan perdamaian untuk mencintai dan menghormati bangsa dan negara antara air dan menjaga persatuan. \"Karena berdasarkan hasil survei yang dilakukan Alvara Research dan Nazaruddin Umar foundation dibawah koordinasi BNPT, ada sebanyak 12, 2% masyarakat Indonesia yang masuk dalam kategori potensi radikalisme. Survei itu dilakukan tahun 2020. Dan dari sebanyak 12,2% ini sebagian besar adalah generasi milenial generasi milenial itu antara umur 20 sampai 39 tahun. Karena itulah pentingnya peran duta damai dunia maya saat ini untuk mencegah meluasnya radikalisme,\" tambahnya. Ditambahkan Kasubdit Kontra Propaganda BNPT, Kolonel Pas. Drs. Sujatmiko, Lampung sendiri merupakan Provinsi ke 14 yang memiliki Duta Damai Dunia Maya. Dengan harapan, para duta ini dapat bekerjasama sebagai relawan untuk menyuarakan perdamaian khususnya di dunia maya. \"Ini adalah suatu upaya kontra radikalisasi dan Badan nasional penanggulangan terorisme bersama seluruh stakeholder khususnya generasi muda, agar mereka menyadari dan memberikan pencerahan kepada sesama generasi muda dengan bahasa bahasa anak muda. Agar anak-anak muda yang lain itu tumbuh daya tangkal terhadap paham radikal dan terorisme yang masih berkembang di wilayah wilayah Indonesia,\" ungkap Sujatmiko. Para duta, lanjutnya, juga dibekali berbagai ilmu terkait digital. Termasuk pengetahuan berselancar dunia maya yang akan menjadikan bekal mereka dalam upaya mencegah adanya ancaman radikalisme di dunia maya. (rma/wdi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: