Terancam Gagal Panen Akibat Sawah Kekeringan, Petani di Tuba Menjerit

Terancam Gagal Panen Akibat Sawah Kekeringan, Petani di Tuba Menjerit

RADARLAMPUNG.CO.ID - Kekeringan sawah mulai melanda Tulangbawang. Di Kampung Dwi Mulyo, Kecamatan Penawartama, kekeringan sudah terjadi sejak dua bulan terakhir. Akibatnya, padi yang telah ditanam petani setempat terancam gagal panen. Rata-rata, padi milik petani di Kampung Dwi Mulyo telah berusia dua sampai tiga bulan. \"Kami hanya bisa pasrah menunggu bantuan dari Pemerintah, karena sawah kami rata-rata hanya mengandalkan air hujan dan aliran dari sungai kecil yang saat ini mengering,\" kata Sanijo (53) petani asal Kampung Dwi Mulyo kepada radarlampung.co.id, Kamis (8/11). Bantuan seperti embung penampung air dan sumur bor sangat diharapkan para petani di Kampung Dwi Mulyo, Kecamatan Penawartama. Sanijo menjelaskan, bukan hanya sawah miliknya saja yang mengalami kekeringan. Namun juga puluhan hektare sawah milik petani lainnya di Kampung Dwi Mulyo. \"Memang rata-rata warga di kampung kami petani semua mas,\" ungkapnya. Akibat kekeringan ini, puluhan hektare sawah milik petani di Kampung Dwi Mulyo terancam gagal panen karena rusaknya batang padi yang tidak mendapatkan pasokan air. Terpisah, Kepala Dinas Pertanian (Distan) Tulangbawang Sumarno membenarkan hal tersebut. Distan juga telah mendapatkan laporan dari aparatur kampung terkait permasalahan petani di kampung Dwi Mulyo. \"Iya. Itu memang sawah tadah hujan di dekat perkebunan sawit. Petugas kami sudah kroscek dan memang tidak ada sumber air,\" jelas Sumarno. Dilanjutkannya, Distan masih menunggu laporan lengkap dari petugas yang melakukan kroscek di lapangan terkait penanganan permasalahan yang dialami petani di Kampung Dwi Mulyo, Kecamatan Penawartama. (nal/sur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: