Banjir, Jangan Buru-buru Mengeluh, Hargai Keringat Mereka

Banjir, Jangan Buru-buru Mengeluh, Hargai Keringat Mereka

RADARLAMPUNG.CO.ID - Jangan terburu-buru mengeluh saat banjir menggenangi sekitar kediaman kita. Namun, sudahkah kita berintropeksi diri bagaimana sikap kita terhadap lingkungan sekitar selama ini?  Dua kalimat petuah itu keluar dari dari sosok Ozi (48). Memang, secara personal dia hanyalah petugas sukarelawan (TKS) pada Dinas Pekerjaan Umum (PU). Namun, jasanya tidak bisa dipandang sebelah mata. Ya, sehari-hari, Ozi bekerja menangani pendangkalan sejumlah drainase di Bandarlampung. Ozi tak sendiri, di Dinas PU ada sekitar 60 pekerja yang melakukan pekerjaan sama dengannya. Sekitar pukul 08.00 WIB Ozi sudah harus memulai pekerjaannya. Dan, baru bisa kembali untuk bersua dengan keluarga pukul 15.30 WIB. \"Kalau dibilang capek ya sangat mas. Tapi saya bersyukur saja bisa terus bekerja untuk menghidupi keluarga,\" ujarnya kepada radarlampung.co.id di sela istirahat untuk sekedar membasuh keringat. Dirinya bekerja dengan sistem upah harian. Dalam sehari, jasa Ozi dkk. dihargai Rp70 ribu oleh Dinas PU. \"Itu setelah naik sekitar tiga bulan ini mas, kalau dulu Rp60 ribu mas. Lumayan deh walau naik Rp10 ribu. Harus tetap bersyukur,\" ucapnya yang sudah tiga tahun ini menekuni pekerjaan tersebut. Yang cukup disesali, bila banjir terjadi, mayoritas orang ramai-ramai menyalahkan pemerintah. \"Wah, apa yang dilakukan pemerintah! Kemana pemerintah! Masa banjir melulu!\" Padahal, pemerintah tak diam. Melalui jasa Ozi dkk. pemerintah mencoba menangani ataupun mengantisipasi banjir dengan cara merawat drainase yang ada di penjuru kota. \"Tapi kadang masyarakat kurang sadar. Buang sampah sembarangan. Banyak sampah menumpuk di drainase. Akhirnya drainase tersumbat dan terjadi pendangkalan karena sampah yang menumpuk,\" sebut Ozi. Karenanya, sedikit pesan darinya: \"Jangan buru-buru mengeluh. Antisipasi banjir mulai dari diri sendiri. Setidaknya jangan buang sampah sembarangan,\" tukasnya. (sur) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: