Iklan Bos Aca Header Detail

Bantu Biaya Kelahiran Bayi, Hipni Diminta Memberikan Nama Sang Bayi

Bantu Biaya Kelahiran Bayi, Hipni Diminta Memberikan Nama Sang Bayi

radarlampung.co.id - Bakal Calon Bupati Lampung Selatan (Lamsel), Hipni terus bergerak, tak ingin warga Lamsel kesusahan karena tak sanggup mengeluarkan bayi yang baru dilahirkan, pengusaha asal Palas ini membantu mengeluarkan bayi tersebut dari RSIA Hidayah Ibu.

Ratnawati (32) warga Desa Canggu, Kecamatan Kalianda, berlingan air mata saat menceritakan kondisi anaknya yang akhirnya dapat dibawa pulang ke rumah, pasca ditahan oleh pihak RS Ibu dan Anak (RSIA) Hidayah Ibu, karena tidak mampu membayar biaya kelahiran.

\"Hampir 6 hari bayi saya nggak bisa dibawa pulang, karena tidak sanggup membayar biaya administrasi yang membengkak sampai Rp8 juta lebih,\" ungkap Ratnawati, Jumat (14/2).

Suami dari Suryadi (35) ini merasa bersyukur karena masih ada pihak-pihak yang peduli terhadap kondisi keluarganya, salah satunya pengusaha muda asal Kecamatan Palas Hipni yang turut membantu proses pembayaran biaya kelahiran anaknya. \"Alhamdulillah mas, pak Hipni yang bantu mengeluarkan anak saya dari RSIA,\" ujarnya.

Bakal calon bupati Lampung Selatan bersama sang istri Yuti Ramayanti, mendatangi kediaman pasutri itu, untuk melihat secara langsung kondisi sang bayi. Hipni pun diberikan kepercayaan oleh pihak keluarga untuk memberi nama untuk sang bayi, dengan nama Ratumas.

Ratna menceritakan, sempat menceritakan sejak proses awal dirinya melahirkan. Dimana, pada tanggal 7 Febuari Ratna diantar oleh seorang bidan ke RSUD Bob Bazar. Ratna pun sempat di infus. Namun, tiba-tiba, seorang perawat menganjurkan agar proses kelahiran dipindahkan ke RSIA Hidayah Ibu. Alasanya biaya perawatan di RSUD Bob Bazar mahal.

\"Betul, saat itu kami menggunakan kartu KIS tetangga. Katanya tidak bisa, nah dianjurkanlah sama orang RSUD ke dr Eni (RSIA Hidayah Ibu). Karena sudah nggak kuat, ya ngikut-ngikut saja dan tandatangan administrasi,\" jelas Ratnawati.

Usai melahirkan, dirinya diminta biaya administrasi kelahiran dengan besaran Rp7 juta. Karena tidak bisa membayar biaya itu, bayi-nya pun tidak diperkenan pulang selama sekitar 6 hari.

\"Selama disana, kita juga dibebankan biaya menginap permalam Rp450.000, dengan tenggat waktu nambah tiga hari. Untung saja ada pihak-pihak yang peduli dan membantu, salah satunya pak Hipni, kita sangat bersyukur. Makanya, kami juga meminta beliau untuk berkenan memberikan nama kenapa bayi kami,\" tuturnya.

Sementara itu, Hipni menceritakan, dirinya mendapatkan laporan terkait dengan kondisi bayi pasutri di Desa Canggu itu, langsung dari ayah sang bayi dengan cara menghubungi melalui sambungan telepon. Mengetahui itu, Hipni pun langsung bergerak untuk membantu keluarga itu. \"Ini misi kemanusian, makanya kita siap untuk membantu masyarakat,\" kata Dia.

Ia pun menyayangkan, kenapa pihak rumah sakit Bob Bazar Kalianda tidak melayani Ratnawati, katanya sempat diberikan infus tapi putus dan dibawa ke dr Eni. \"Ini yang kita sayangkan, kok bisa begitu. Katanya biaya berobat gratis. Seharusnya siapapun masyarakat harus mendapat pelayanan kesehatan seperti yang telah diatur dalam undang-undang,\" pungkasnya. (yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: