Unila-Mongabay Indonesia Jalin Kerja Sama dan Peringati Hari Badak Internasional
Radarlampung.co.id – Pusat Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup Universitas Lampung (Unila) mengadakan Workshop Peranan Media Sosial dan Jurnalistik Lingkungan untuk Penyelamatan Badak Sumatera di lantai dua Gedung Rektorat Unila, Kamis (27/9). Acara tersebut merupakan rangkaian peringatan Hari Badak Internasional yang diperingati setiap 22 September. Rektor Unila Prof Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., membuka workshop yang diikuti 100 peserta dari berbagai disiplin ilmu mulai dari Biologi, Kehutanan, Ilmu Komputer, Teknik Informatika dan Ekonomi, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Magister Ilmu Lingkungan serta Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Natural dan UKM Universitas; Teknokra Unila. “Kegiatan ini bisa dijadikan bahan untuk peserta dari luar Unila merupakan perwakilan perguruan tinggi, sekolah, institusi bidang konservasi, masyarakat desa binaan dan lembaga swadaya masyarakat,” katanya. Sebelum workshop diselenggarakan, dilakukan penandatanganan kerja sama antara Unila dengan Mongabay Indonesia dibawah koordinasi Program Kerja sama dan Layanan Internasional Unila. Dalam kegiatan ini juga akan diluncurkan website badak.id, yang berisi infografis serba-serbi badak di dunia beserta fakta unik Badak Sumatera dan Badak Jawa. Sebagai tindak lanjut kerja sama, Unila dengan Mongabay Indonesia akan melakukan kegiatan pendampingan penulisan jurnalistik lanjutan untuk mahasiswa Unila, khususnya Mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA Unila satu bulan sekali. Memanfaatkan web badak.id untuk kegiatan kampanye bersama Unila dan Mongabay Indonesia melalui tulisan atau hasil kegiatan ilmiah tri darma perguruan tinggi. Mendukung magang, penelitian tugas akhir sivitas akademika Unila yang berkaitan dengan Badak Sumatera. Mendukung publikasi penyelamatan Badak Sumatera bersama media lokal, nasional maupun internasional. [caption id=\"attachment_18556\" align=\"alignnone\" width=\"300\"] Pusat Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup Universitas Lampung (Unila) mengadakan Workshop Peranan Media Sosial dan Jurnalistik Lingkungan untuk Penyelamatan Badak Sumatera di lantai dua Gedung Rektorat Unila, Kamis (27/9). Foto Melida Rohlita/Radarlampung.co.id[/caption] Manajer Media Sosial Mongabay Indonesia, Akhyari Hananto mengungkapkan, saatnya generasi milenial peduli dengan revolusi media yang ditandai dengan kemunculan media sosial. Maka, diperlukan resep pemaksimalan media demi menyelamatkan Badak Sumatera. \"Memaksimalkan manfaat media sosial dengan cara bercerita yang mengaduk emosi dipadukan menyajikan visual yang baik,\" ungkapnya. Berdasarkan data Ditjen PHPA dan Yayasan Mitra Rhino (1993), persebaran Badak Sumatera (Dicerorhinus Sumatrensis) awalnya ada di 17 lokasi di Sumatera, mulai dari bagian utara Taman Nasional Gunung Leuser hingga bagian selatan Taman Nasional Waykambas. Badak Sumatera jumlahnya saat ini diperkirakan tidak lebih dari 100 individu. Saat ini, populasi Badak Sumatera hanya ada di Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Taman Nasional Waykambas, dan di Kutai Barat, Kalimantan Timur. Di Taman Nasional Kerinci Seblat, yang dulunya disebut sebagai kantong populasi badak, sejak 2008, diperkirakan sudah tidak ada lagi. Lampung sebagai provinsi yang dipastikan memiliki Badak Sumatera, khususnya dengan keberhasilan kelahiran dua individu Badak Sumatera Andatu dan Delilah di Suaka Rhino Sumatera, Taman Nasional Waykambas, harus berbangga. Bentuk kebanggaan bersama ini dapat diwujudkan dalam bentuk penyelamatan habitat, penyadartahuan masyarakat, penegakan hukum, dan penelitian. Sinergitas berbagai pihak sangat diperlukan demi penyelamatan badak bercula dua ini. Hadir sebagai pembicara workshop dari Mongabay Indonesia adalah Dr. Ridzki Rinanto Sigit, M.M. (Direktur Mongabay Indonesia), Akhyari Hananto (Koordinator Sosial Media), dan Rahmadi (Editor), yang akan memberikan gambaran pentingnya penyelamatan Badak Sumatera melalui sosial media, fotografi, dan tulisan. Kegiatan yang diselenggarakan di Ruang Sidang Lantai 2, Gedung Rektorat Universitas Lampung ini dihadiri juga segenap jajaran pimpinan Universitas Lampung, Direktur Eksekutif Yayasan Badak Indonesia (YABI), Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu–Lampung, Kepala Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Kepala Balai Taman Nasional Waykambas, serta perwakilan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Lampung. (mel/apr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: