Iklan Bos Aca Header Detail

Metode Kontrasepsi Ini Kurang Diminati Warga Lambar

Metode Kontrasepsi Ini Kurang Diminati Warga Lambar

Radarlampung.co.id – Masyarakat di Kabupaten Lambar khususnya yang ingin ber KB (keluarga berencana) tidak perlu khawatir. Pasalnya, stok alat kontrasepsi yang bersumber dari pemerintah untuk sementara ini cukup dan aman. Kepastian tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan perempuan dan perlindungan Anak (DP2KBP3A) Ir. Amirian, M.P. “Stok alat kontrasepsi untuk sementara ini masih aman karena didrop langsung dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Kemudian alat kontrasepsi itu kita distribusikan ke fasilitas kesehatan, seperti puskemas dan pustu, dan sebagian lagi digunakan untuk pelayanan KB, seperti pada kegiatan Kesrak PKK,” kata Amirian. Menurut dia, minat masyarakat yang paling tinggi dalam menggunakan alat kontrasepsi yaitu implant karena bisa digunakan pertiga tahun sekali, kemudian Intrauterine Device (IUD). Sedangkan untuk MOP, minat masyarakat masih sangat kurang untuk menggunakan alat kontrasepsi tersebut. “Untuk peserta MOP (metode operasi pria) masih kurang karena masih ada rasa ketakutan bagi pria yang akan mempergunakan MOP. Waktu itu sudah ada yang mendaftar tapi karena rasa takut sehingga tidak jadi,” imbuhnya. Dia menambahkan bagi masyarakat yang ingin ber KB menggunakan MOP akan ditangani langsung oleh petugas yang telah disediakan oleh pemerintah provinsi. Pasalnya, di Kabupaten Lambar belum ada petugas dan alatnya. Sehingga peserta yang mendaftar akan dikirim ke provinsi. Sekadar diketahui, jumlah peserta program keluarga berencana (KB) aktif di Kabupaten Lambar tahun 2018 mengalami peningkatan dibanding tahun 2017. Berdasarkan data dari DP2KBP3A Kabupaten Lambar, pada tahun 2018 peserta KB aktif (PA) mencapai 57.075 warga sedangkan jumlah pasangan usai subur (PUS) 77.290 warga sehingga persentase PA-PUS Lambar tahun 2018 mencapai 73.85 persen. Sementara pada tahun 2017, peserta KB aktif hanya 55.820 warga dengan jumlah PUS sebanyak 76.289. Untuk meningkatkan jumlah peserta KB di Lambar itu, pemerintah daerah melalui DP2KBP3A akan terus melakukan penyuluhan dan membina kualitas peserta KB dengan cara memberikan pelayanan dan peningkatan jenis kontrasepsi yang digunakan, baik di pusat-pusat pelayanan maupun secara keliling.(lus/rnn/wdi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: