Dari Wawan, Kasi Jalan Dapat Tugas Temui Rekanan Bahas Komitmen Fee

Dari Wawan, Kasi Jalan Dapat Tugas Temui Rekanan Bahas Komitmen Fee

RADARLAMPUNG.CO.ID - Lutfi Mediansyah punya peranan cukup penting dalam pusaran fee proyek Dinas PUPR Mesuji. Kasi Jalan Dinas PUPR Mesuji bidang Bina Marga ini mengaku sering diminta berkomunikasi dengan Kardinal (terpidana yang telah diputus, red) oleh Ketua Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Wawan Suhendra. Hal itu diungkapkan Lutfi saat Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Subari Kurniawan bertanya ke dirinya dalam sidang, Senin (24/6), terkait apakah ia sering mendapat arahan dari Wawan selaku Ketua PPK. Menurut Lutfi, selaku Ketua PPTK dia sering diberitahu Wawan bahwa dia akan dihubungi beberapa rekanan yang digadang-gadang akan memenangi proyek di Mesuji. \"Ya waktu itu Pak Wawan panggil saya ke ruangannya untuk membahas APBD murni pengadaan proyek di tahun 2018. Dia sampaikan ada beberapa paket dan bilang ke saya nanti ada yang akan menghubungi saya. Lalu minta harga perkiraan sendiri (HPS) tapi dia tidak menyebut siapa yang akan menghubungi saya,\" beber Lutfi. Mendengar jawaban itu, Subari bertanya lagi ke Lutfi arahan-arahan dimaksud untuk menemui siapa. \"Apakah Kardinal saja atau ada yang lain?\" tanya Subari lagi. \"Tidak hanya Kardinal. Tetapi ada beberapa rekanan lain seperti Rizon, Maidar orang dekat Pak Bupati (Khamami, red), dan Rodi. Nah mereka-mereka ini lah yang menemui saya,\" ungkap Lutfi. Menurut Lutfi dalam APBD Murni tahun 2018 itu ada sekitar 12 paket pekerjaan dan sudah ada nama-nama calon rekanan yang diberikan oleh Wawan ke saya, yang akan mengerjakannya. \"Seperti Rizon, Taufik yang tekel Maidar,\" ungkapnya. Dari 12 paket itu lanjut Lutfi, beberapa rekanan itu pun mendapatkan paket proyek lebih dari satu. \"Arahannya dari Wawan mereka ini menemui saya dan bilang ini lah pemenangnya. Mereka mendapatkan paket lebih dari satu,\" jelas Lutfi. Lalu, Subari pun bertanya lagi di Dinas PUPR Mesuji bagaimana cara para rekanan ini mengikut proses lelang. \"Dan apakah anda juga tahu bahwa Taufik itu merupakan adik dari Khamami?\" kata Subari. \"Kalau bagaimana caranya mereka melakukan proses lelang proyek itu saya tidak tahu karena yang tahu itu pihak Unit Layanan Pengadaan (ULP). Saya tahu Taufik tapi tidak kenal, tahunya adik bupati. Saya tahu dari dulu tapi tidak pernah ketemu,\" tuturnya. Lalu, Lutfi menceritakan bahwa selain melakukan pengarahan terkait beberapa rekanan, Wawan juga pernah menyuruh dirinya untuk menanyakan komitmen fee ke Kardinal. \"Waktu itu saya rencana mau pulang, saya diperintah menemuin Kardinal untuk bahas fee. Wawan bilang tolong temui Kardinal bahas fee pekerjaan itu,\" katanya. \"Maksud fee itu apa,\" timpal Subari kepada Lutfi. \"Semacam kewajiban dan ucapan terimakasih. Itu perintah Wawan, yang mendapatkan fee itu saya juga kurang tahu. Dia bilang bisa enggak fee itu 15 persen dari di luar pajak. Lalu saya tanya seperti itu ke Kardinal, Kardinal pun melaporkan lagi ke Sibron Azis lalu mereka tidak sanggup apabila 15 persen, dan hanya sanggup 12 persen,\" ungkapnya. (ang/sur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: