Iklan Bos Aca Header Detail

Gara-gara “Kajari”, Kepala Sekolah Kehilangan Rp10 Juta

Gara-gara “Kajari”, Kepala Sekolah Kehilangan Rp10 Juta

radarlampung.co.id – Giliran nama Kepala Kejari (Kajari) Pringsewu Asep Sontani Sunarya dicatut. Seseorang mengatasnamakan pejabat tersebut dan menghubungi sejumlah pihak untuk meminta uang. Salah satu korbannya adalah seorang kepala sekolah. Ia mentransfer uang sebesar Rp10 juta setelah orang yang mengaku sebagai Kajari Pringsewu itu menghubunginya. Sebelumnya, muncul akun Facebook dan WhatsApp yang mengatasnamakan Bupati Pringsewu Sujadi Saddat dan Ketua TP PKK istrinya Nurrohmah. Berdasar informasi yang dihimpun Radarlampung.co.id, orang yang mengaku sebagai Kajari Pringsewu Asep Sontani itu menghubungi kepala sekolah. Ia kemudian meminta korban mentransfer uang. ”Tanpa dicek lagi, korban mentransfer Rp10 juta. Baru, setelah itu ia mengecek ke kejaksaan. Pak Kajari kaget, karena merasa tidak pernah meminta,” kata seorang sumber Radarlampung.co.id, Selasa (9/4). Kasiintel Kejari Pringsewu Bayu Wibianto membenarkan nama Kajari telah disalahgunakan pihak tidak bertanggung jawab. ”Ya mas. Ada yang ngaku-ngaku sebagai pak Kajari. Kemudian menyalahgunakannya. Kasihan korbannya. Sayangnya, kok begitu saja percaya,” kata Bayu. Karena itu, Bayu meminta masyarakat waspada. ”Jangan mudah percaya. Cek dulu kebenarannya. Kalau curiga, masyarakat bisa menghubungi nomor 081270931126,” ujarnya. Sebelumnya, Wakil Bupati Pringsewu Fauzi meminta aparatur sipil negara (ASN) di pemkab setempat berhati-hati terhadap akun Facebook dan WhatsApp yang mengatasnamakan Bupati Sujadi Saddat serta istrinya Nurrohmah. Jika menemukan hal mencurigakan, diimbau segera melapor kepada pihak terkait.  \"Bila ada yang meminta-minta, apalagi uang, laporkan. Bisa ke saya langsung atau Inspektorat. Termasuk ke tim Saber Pungli,\" tegas Fauzi. Diketahui, penipuan modus mencatut nama pejabat terjadi di Pringsewu. Muncul akun Facebook dan aplikasi WhatsApp yang mengatasnamakan Bupati Sujadi serta Ketua TP PKK Nurrohmah. Dari informasi yang dihimpun, modus akun Sujadi palsu ini adalah meminta transfer sejumlah uang. Alasannya untuk membeli tiket. Untuk meyakinkan calon korbannya, tampilan pada akun dilengkapi foto Bupati Sujadi serta Ketua TP PKK Nurrohmah. Fauzi menyatakan, masyarakat jangan langsung percaya jika ada oknum yang meminta sesuatu. Apalagi sampai menjanjikan jabatan tertentu. ”Saya dapat laporan dari pegawai, ada akun yang mengatasnamakan H. Sujadi serta Ketua TP PKK Pringsewu sudah menyasar ke mereka. Untungnya segera mengecek, sehingga pegawai tak percaya begitu saja,\" tegasnya. (sag/ais)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: