Iklan Bos Aca Header Detail

Gorong-gorong Ambrol, Warga Mohon Ada Perbaikan

Gorong-gorong Ambrol, Warga Mohon Ada Perbaikan

RADARLAMPUNG.CO.ID - Masyarakat Desa Kotabumi Tengah Barat, Kecamatan Kotabumi, Lampung Utara (Lampura) mengeluhkan kondisi jalan yang rusak parah dan berlubang besar, akibat ambrolnya gorong-gorong di jalan utama penghubung antar Dusun 1 Srimulya, Dusun 2, serta Dusun 3 Lewok.

Pasca ambrolnya gorong-gorong tersebut, saat ini akses jalanan hanya ditopang sejumlah batang pohon kelapa milik warga setempat.

Pantauan di lokasi, kondisi jembatan batang kelapa itu pun saat ini telah tergesar, akibat gerusan air yang mengalir di gorong-gorong tersebut.

Roma Dony (37), salah seorang pengguna jalan setempat mengungkapkan, dirinya sangat mengeluhkan kondisi jalan. Pasalnya, berpotensi mengancam keselamatan pengendara setiap kali melintasi jalan itu.

Padahal, kata dia, jalan tersebut merupakan satu-satunya akses jalan utama penghubung dari desa menuju kota.

\"Sejak ambrolnya gorong-gorong itu, sekitar beberapa bulan lalu sampai dengan sekarang, dengan kondisi berlubang yang sangat besar, berpotensi mencelakaan pengguna jalan yang melintasi jalan itu,\" ujarnya, Senin (4/2).

Dirinya berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampura, melalui dinas terkait cepat tanggap memperbaiki jalan tersebut. Menurutnya, beberapa waktu lalu, jalanan tersebut sudah memakan korban.

\"Saya berharap pemerintah segera merenovasi jalan ini. Karena jalan ini sudah pernah memakan korban, beberapa waktu lalu sebuah mobil Kijang terperosok ke dalam lubang besar yang berbeda di jalan itu,\" ungkapnya.

Untungnya, kata Dony, sopir selamat dan hanya mengalami kerusakan pada mobilnya saja. Sebelum jalanan ini memakan korban lebih banyak, pemerintah diharapkan bertindak cepat, karena lubang besar ini seakan akan mengancam keselamatan pengendara jika tidak segera diperbaiki.

Pemerintah desa setempat, terkesan acuh tak acuh melihat kondisi yang ada. Hal ini dapat terlihat dari ambruknya batang kelapa yang dijadikan jembatan alternatif tanpa ada langkah perbaikan.

Sebagaimana diketahui, desa memiliki serapan anggaran melalui bantuan Dana Desa yang dapat diperbantukan untuk perbaikan infrastruktur desa dalam katagori sangat dibutuhkan warga.

Skala prioritas pembangunan desa menjadi unsur yang terindikasi tidak dilaksanakan oleh aparatur pemerintahan desa setempat.

Sayangnya, saat wartawan ini hendak mengkonfirmasi Kepala Desa setempat, yang bersangkutan tidak berada di tempat. Bahkan, ketika dihubungi via telepon selulernya dalam keadaan tidak aktif. Hal yang sama terjadi, ketika radarlampung.co.id mencoba melayangkan pesan pendek, yang tak kunjung ada balasan hingga berita ini diterbitkan. (ozy/sur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: