Ratusan PTS Gulung Tikar Terdampak Pandemi Covid-19

Radarlampung.co.id - Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Pusat M. Budi Djatmika mengungkapkan ada ratusan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia yang terpakasa harus gulung tikar, lantaran tidak mampu membayar dosen dan karyawan di situasi Pandemi Covid-19. \"Bukan ada lagi, tapi banyak sekali. Jadi kemarin kami mendata ada 30 persen lebih Perguruan Tinggi kita sudah tidak mampu beroperasi menggaji dan itu laporan dari beberapa wilayah di Indonesia,\" katanya, Minggu (12/12). Menurutnya, penurunan terjadi di semester awal pandemi, di mana mahasiswa hanya membayar uang kuliah 30 persen. \"Di semester kedua dan ketiga mereka mulai naik sampai 50 persen dan sampai saat ini belum sehat. Banyak orang tua yang menunda anak-anaknya kuliah dikarenakan Covid-19 ini,\" ungkapnya. Oleh karna, lanjut dia, pemerintah daerah banyak memberikan bantuan KIP dan UKT seperti Pemkab dan Pemprov yang memberikan beasiswa-beasiswa. Sebab, pendidikan merupakan hak segala bangsa yang menjadi tanggungan pemerintah, di mana pemerintah harus men-suport PTS. \"Dari total PTS di Indonesia 4.520 ada 30 persen yang kolaps, jadi 30 persennya kurang lebih 120 PTS yang hampir tidak bisa membayar dosen dan karyawannya,\" ungkapnya. Sejauh ini, Aptisi terus melakukan pendukungan bersifat teknis dan strategis. \"Kami berikan dukungan sifatnya teknis, misalnya cara mengajar dan lainya dan strategis, yaitu bantuan Pemerintah tentang beasiswa yang tahun ini 70 persen, di mana tahun lalu 60 persen. Dan diharapkan lebih banyak lagi beasiswa untuk perguruan tinggi swasta yang ingin mengambil predikat doktor juga sertifikasi dosen lebih banyak saat ini,\" tandasnya. (mel/sur)

Sumber: