Jaksa Agung RI Tandatangani Penyerahan Tanah Hibah 2.275 M2 dan Beri Kuliah Umum ke Mahasiswa Unila

Jaksa Agung RI Tandatangani Penyerahan Tanah Hibah 2.275 M2 dan Beri Kuliah Umum ke Mahasiswa Unila

Radarlampung.co.id - Jaksa Agung Republik Indonesia Dr. (He) H.M. Prasetyo berikan kuliah umum dan tandatangani dokumen penyerahan tanah hibah di Gedung A1 Fakultas Hukum Universitas Lampung (Unila), Rabu (19/9). Turut hadir dalam kegiatan tersebut Perwakilan Gubernur Lampung, Rektor Unila, Rektor Universitas Tulang bawang, diikuti oleh ratusan peserta yang terdiri dari mahasiswa dan tamu undangan mengambil tema Pancasila Sebagai Landasan Penegakan Hukum Berbasis Paradigma Restoratif, Korektif dan Rehabilitatif untuk Percepatan Pembangunan Nasional. Rektor Unila, Hasriadi Mat Akin dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini adalah suatu kehormatan bagi Unila. [gallery td_select_gallery_slide=\"slide\" ids=\"17431,17432,17479,17480,17481,17482,17483\"] “Terima kasih pak Jaksa Agung turut serta mendorong pemerintah Lampung untuk bersama membangun gedung kampus baru Unila, begitu kedepannya Unila bisa mencapai indikator yang sedang dikejar dari 4.500 lebih universitas se-Indonesia dan Unila diurutan ke-21 terbaik se-Indonesia,” katanya. Sebelum memberikan kuliah umum, Jaksa Agung dan Rektor Unila menandatangani dokumen penyerahan tanah hibah untuk Unila seluas 1.200 hektare atau 2.275 m2. Sementara dalam kuliah umumnya, Jaksa Agung M Prasetyo yang merupakan alumni Fakultas Hukum Unila mengatakan dirinya merasa bersyukur berasal dari almamater yang sama. “Sekarang saya berada di lingkungan kampus yang megah, dulu saya kuliah dengan fasilitas seadanya tapi alhamdulilah bisa mencapai posisi saya sekarang, mudah-mudahan dengan fasilitas yang lengkap adik-adik bisa mencapai yang lebih tinggi dari saya,” katanya disambut riuh tepuk tangan. Era baru revolusi industri generasi keempat dihadapi oleh seluruh bangsa dan seluruh negara, teknolgi yang ada dibidang apapun ukuran besar tidak jadi ukuran tetapi kelincahan dan kegesitan yang akan dapat. “Kecepatan dan kegesitan mengembangkan program yang ketat alah salah satu kunci memenangkan persaingan,” paparnya. (mel/apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: