Menpan-RB Titip Empat Hal Ini Kepada Para Wali Kota

Menpan-RB Titip Empat Hal Ini Kepada Para Wali Kota

Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo mengapresiasi Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana yang telah membangun Mal Pelayanan Terpadu. Sumber Foto: Bagian Protokol Pemkot Bandarlampung--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo menyebut ada beberapa hal yang menjadi ancaman Aparatur Sipil Negara (ASN) saat ini.

Itu disampaikannya dalam sambutan pembukaan HUT dan Ekspo APKESI ke-22 di Graha Wangsa, Jumat (27/5).

Tjahjo Kumolo menitipkan pesan kepada seluruh kepala daerah untuk mengingatkan jajarannya terkait beberapa area yang harus selalu dipelototi dan harus selalu hati-hati.

Pertama, hal yang menjadi ancaman ASN menyangkut korupsi. Sehingga perlu adanya kehati-hatian.

Korupsi dimaksud berkaitan dengan perencanaan anggaran, dana hibah, dana bansos, retribusi, pajak, jual beli jabatan, mark up anggaran, dan lainnya.

"Tambah lagi oleh KPK masalah perizinan, tata kelolah dana desa, managemen aset. Jadi tolong hati-hati. Ini saya menitipkan tantangan ASN, tantangan bangsa area rawan korupsi," ujarnya.

Kedua, berkaitan dentan bencana alam. Tjahjo mengingatkan bahwa hampir setiap saat bencana seperti banjir bandang, tsunami, tanah longsor, gempa, gunung meletus, dan lainnya kerap menimpa negara ini.

Untuk itu, kata dia, perlu koordinasi dengan cepat bersama BPBD, TNI-Polri, ormas, Parpol, dan lainnya.

Ketiga, berkaitan dengan narkoba. Di mana diungkapkan, perlintasan narkoba banyak melalui jalur sumatera, termasuk melalui Palembang dan Lampung.

Bahkan Tjahjo mendpati kabar, ganja yang paling 'gurih dan wangi' berasal dari Aceh. Sebab, kemarin Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengendus peredaran narkoba hingga 1.300 triliun.

"Jadi hati-hati masalah narkoba ini. Kalau ada ASN ketangkap tangan gunakan narkoba, langsung bapak/ibu nonjobkan dan direbilitasi. Tapi kalau dia pengedar ya mohon maaf, dipecat aja," terangnya.

Terakhir, mengenai ancaman terorisme dan radikalisme. Dirinya mengungkapkan bahwa saat ini banyak orang pintar yang gagal menjadi Eselon II dan I gara-gara hobi membuka media sosial terkait konten radikalisme dan terorisme. (pip)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: