Selangkah Lagi, RSUD Abdul Moeloek Siap Wujudkan Pelayanan Jantung Terpadu

Selangkah Lagi, RSUD Abdul Moeloek Siap Wujudkan Pelayanan Jantung Terpadu

Pengesahan Soft Opening oleh Direktur RSUD Abdul Moeloek dr. H. Lukman Pura. (Foto Ist. For Radarlampung.co.id)--

RADARLAMPUNG.CO.ID - RSUD Abdul Moeloek sebagai pusat pelayanan Kardiovaskuler yang unggul terus berupaya melengkapi setiap jenis pelayanan yang dibutuhkan masyarakat Lampung.

Direktur RSUD Abdul Moeloek dr. H. Lukman Pura mengatakan, sebagai salah satu dari 54 rujukan kardiovaskuler di Indonesia, Instalasi Pelayanan Jantung Terpadu (PJT) hadir di Lampung. 

Tujuannya tak lain agar masyarakat Lampung yang memiliki penyakit jantung dan pembuluh darah tidak perlu lagi dirujuk ke RS luar daerah.

"Berbagai pelayanan kesehatan di bidang jantung sudah dapat dilayani dan dilakukan oleh tenaga-tenaga ahli yang profesional di bidangnya" ucapnya pada sambutan soft opening Pelayanan Jantung Terpadu, Rabu (8/6).

Lukman menambahkan, selain dukungan kerjasama Kemenkes, kerjasama dengan BPJS Kesehatan pada Februari tahun 2020 membantu mempermudah akses penderita untuk mendapatkan pelayanan jantung.

"Juga diikuti oleh kerjasama dengan beberapa provider Asuransi Kesehatan Swasta. Dan dukungan dari Gubernur Lampung untuk mewujudkan Lampung sehat, Lampung berjaya," tambahnya.

Kepala Insrasi Pelayanan Jantung Terpadu dr. Riana Handayani menjelaskan, Pelayanan Jantung Terpadu saat ini menjadi program prioritas di RSUD Abdoel Moeloek. 

Pemenuhan kebutuhan, baik sarana dan prasarana, maupun alat kesehatan dan SDM terus dilakukan.

"Sudah tersedia 7 dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah. Dua di antaranya konsultan yang akan terus bertambah," jelas Riana

dr. Riana menyebut, salah satu sarana yang mutlak diperlukan yaitu gedung bedah yang saat ini sedang dibangun secara bertahap. 

"Gedung ini dibangun guna pemenuhan sarana dan prasarana. Serta, syarat agar pelayanan bedah jantung terbuka bisa terlaksana di tahun 2023," ungkapnya.

Diketahui, pembangunan gedung non bedah akan langsung terhubung dengan gedung pelayanan jantung terpadu.

"Pembagunan gedung bedah akan digunakan sebagai penempatan kamar operasi besar untuk pelaksanaan bedah jantung terbuka," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: