Ketua Umum KILL COVID-19 Adharta Ongkosaputra: Le Shan Bu 4t

Ketua Umum KILL COVID-19 Adharta Ongkosaputra: Le Shan Bu 4t

--

ADHARTA Ongkosaputra alias Wang Guoyi (王国逸) tak mau berhenti berbuat baik. Bayangkan, ketika kerusuhan 1998 meletus, ia lebih memilih pulang ke Indonesia.

Padahal Adharta sedang berada di Singapura. Urusan bisnis. Ia memang sudah dua mingguan di Negeri Singa. Mestinya masih ada dua pekan lagi. Baru kembali ke Jakarta. 

Namun Adharta enggan. Ia berpikir, daripada dirinya, lebih banyak yang lebih butuh diselamatkan di Ibu Kota.

BACA JUGA:Ini Hasil Pemeriksaan WBP Rutan Krui yang Ditemukan Bunuh Diri

Akhirnya malam itu, 12 Mei 1998, Adharta beli tiket. Tidak cuma satu atau dua. Seluruh maskapai penerbangan ia beli!  Khawatir tidak ada yang mau terbang ke Jakarta. Sedang mencekam suasananya. 

Benar saja. Keesokan harinya, saat tiba di Changi, banyak pesawat tujuan Jakarta yang membatalkan penerbangan. Hanya KLM yang tidak. Ia pun naik ini. Tanpa pikir panjang.

Setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Adharta melihat penuh sekali manusia. Semua dilanda kepanikan dan ketakutan. 

BACA JUGA:WBP yang Bunuh Diri Sudah Di-PTDH, Terlibat Narkoba dan Senpi Ilegal

Ia tidak bisa keluar. Terpaksa tinggal di hotel bandara. Makanan yang dibawanya dari Singapura untuk jaga-jaga, dibagi-bagikan kepada anak-anak kecil yang kelaparan di sana.

Tentu, semua itu sudah jadi sejarah. Namun kebiasaan Adharta menolong sesama tidak pernah berubah.

Ketika pandemi Covid-19 merebak, Adharta membentuk dan menjadi ketua umum komunitas KILLCOVID-19. Tujuannya membantu pemerintah mempercepat penanganan pandemi.

Jumlah relawannya puluhan ribu. Tersebar di seluruh Indonesia. Kegiatannya macam-macam. Mulai dari bagi-bagi masker, vitamin, APD, hingga vaksinasi massal ke pelosok negeri.

BACA JUGA:WBP Rutan Krui yang Diduga Bunuh Diri Itu Mantan Polisi

Tidak berhenti di situ. Pada 2021, Adharta juga mendirikan klinik Suasana Sehat. Berlokasi adi lantai 1 kantornya di Kelapa Gading. Memberikan layanan pengobatan gratis bagi warga tidak mampu.

Begitulah Adharta. Ia mungkin merupakan representasi dari orang yang diberkati Tuhan. Kata filsuf Mensius dalam kitab Mengzi, "乐善不倦" (lè shàn bù juàn): tak lelah berbuat baik.

Bagi Adharta, "行善就是敬拜" (xíng shàn jiù shì jìng bài): berbuat baik adalah ibadah. (*)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harian.disway.id