CEK FAKTA : Sapi Asal Lampung di Kirim ke Batam Positif PMK?

CEK FAKTA : Sapi Asal Lampung di Kirim ke Batam Positif PMK?

RADARLAMPUNG.CO.ID - Beredar informasi, adanya sapi asal Lampung yang sampai di Batam positif Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Atas informasi tersebut, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, Lili Mawarti angkat bicara.

Lili membenarkan informasi bahwa Lampung melakukan pengiriman sapi ke Batam. Namun, Lampung sudah memastikan sapi tidak terkonfirmasi positif PMK.

"Sapi-sapi yang dikirim ke Batam sudah dilengkapi SKKH (Surat Keterangan Kesehatan Hewan), sudah dilengkapi dengan surat karantina 14 hari dan surat pengeluaran ternak dari daerah asal. Maka kemungkinan besar tidak terpapar saat di Lampung," kata Lili, Senin, 4 Juli 2022.

BACA JUGA:Alhamdulillah.. Gaji 13 PNS Mulai Disalurkan Pekan Ini

Dia mengatakan, dugaan saat ini, 202 sapi dari total 813 sapi yang dikirim ke Batam kemungkinan terkena PMK saat perjalanan. Apalagi membutuhkan waktu lama dari Lampung sampai ke Batam.

"Iya, kemungkinan terpapar dalam perjalanan. Karena perjalanan memang memakan waktu 3 hari 3 malam. Sehingga kemungkinan besar daya tahan tubuh ternaknya  menurun," lanjut Kepala Dinas Lili.

Terpisah, untuk memastikan seluruh sapi yang akan dikirimkan ke daerah lain dalam keadaan sehat, Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim meminta peternak memperhatikan kesehatan sapi saat hendak dikirim.

"Jadi saya meminta sapi-sapi yang akan dikirim betul-betul sehat. Apalagi PMK ini tidak hanya dekat, penularannya sama," ujar Nunik -sapaan Chusnunia-.

BACA JUGA:Mobil Colt Diesel Nyungsep ke Jurang, Kondisinya Memprihatinkan

Karenanya, seluruh hewan asal Lampung juga sudah dipastikan sehat. "Betul, kemungkinan besar terpapar dalam perjalanan, karena ternak-ternak yang dilalulintaskan sudah dilengkapi dengan dokumen SKKH dari daerah Asal dan mengikuti prosedur SOP pengiriman ternak antar Provinsi," kata Nunik.

Karenanya, kemungkinan penularan terjadi saat perjalanan. Saat sapi tersebut lelah dan kondisi kesehatannya menurun. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: