60 Kebakaran Terjadi Selama 2022, Begini Himbauan BPBD

60 Kebakaran Terjadi Selama 2022, Begini Himbauan BPBD

Kepala BPBD Bandar Lampung Syamsul Rahman. Foto: Prima Imansyah Permana/Radarlampung.co.id--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Satu pekan terakhir di awal Juli 2022 setidaknya ada empat kebakaran cukup besar terjadi di Bandar Lampung.

Minggu 3 Juli 2022 kebakaran terjadi menimpa toko sembako di Kelurahan Rajabasa.

Lalu pada Rabu 6 Juli 2022 setidaknya 25 rumah terbakar di Kelurahan Kota Karang Raya, yang terut merenggut korban jiwa ibu dan anak.

Disusul pada Jumat 8 Juli 2022 ada 5 rumah dan tiga dapur terbakar di pesisir Kelurahan Kangkung.

Dan terbaru, pada Minggu 10 Juli 2022, di Kelurahan Sukajawa satu rumah terbakar.

BACA JUGA:Selidiki Penyebab Kebakaran Bedeng Arab, Puslabfor Polda Sumsel Turun Tangan

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandar Lampung Syamsul Rahman mengatakan, pihaknya mencatat selama 2022 ini setidaknya ada 60 kasus kebakaran di Bandar Lampung.

Untuk pokok yang terbakar, terdiri dari 35 kasus bangunan penduduk, satu kasus bangunan industri, tiga kasus kendaraan, dan lainnya 15 kasus dengan penyebab kebakaran empat kasus akibat listrik. Serta memakan dua korban jiwa yang terjadi di Kota Karang Raya lalu.

Kemudian, di tahun 2021 lalu, ada 77 khasus kebakaran, dengan jumlah pokok benda yang terbakar, bangunan penduduk 37 kasus, bangunan umum 1 kasus, bangunan industri lima kasus, kendaraan tujuh kasus, dan 27 kasus lainnya.

"Untuk taksiran kerugian akibat kebakaran selama 2021, sekitar Rp 3.329.100.000. Tidak ada korban akibat kebakaran selama 2021, baik meninggal maupun luka-luka. Penyebabnya, tiga kasus karena listrik dan 1 kasus karena kompor," ujar Syamsul Rahman saat ditemui di ruang kerjanya, Senin 11 Juli 2022.

BACA JUGA:Jadi Koban Kebakaran, Nenek Jubaidah Cerita Suasana Idul Adha Pasca Musibah yang Menimpanya

Sedangkan, tahun 2020 lalu, Syamsul Rahman mengungkapkan ada 102 kasus, dengan rincian pokok benda yang terbakar bangunan penduduk ada 47 kasus, bangunan umum ada 2 kasus, bangunan industri 5 kasus, kendaraan 9 kasus, dan lainnya 39 kasus.

"Taksiran kerugian akibat kebakaran di 2020 sekitar Rp 7.089.900.000. Terdapat lima korban luka akibat kebakaran. 12 kasus disebabkan karena listrik," ucapnya.

Syamsul Rahman melanjutkan, kebakaran yang terjadi pada 2020 dan 2021 didominasi kebakaran kecil. Sedangkan di 2022 kebakaran cukup besar, seperti yang terjadi di Kota Karang, Kangkung, Sukajawa, dan Rajabasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: